Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet PON yang Telantar di Stasiun Manggarai Akhirnya Dibantu Menginap di Hotel

Kompas.com - 23/09/2016, 14:31 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Sembilan atlet cilik Muay Thai yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) asal Provinsi Sulawesi Tengah akhirnya diinapkan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, oleh DPP PDI Perjuangan bidang Pemuda dan Olahraga, Kamis (22/9/2016) malam.

Para atlet peraih satu medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu pada PON Jawa Barat 2016 itu sempat telantar di Stasiun Kereta Manggarai, Jakarta Selatan.

Rombongan atlet itu telantar karena tak punya ongkos pulang ke kampungnya di Morowali dan Morowali Utara. Pemda Sulawesi Tengah disebut tak kunjung merespons kesulitan rombongan atlet tersebut.

Ketua bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI-P Sukur Nababan mengaku prihatin mengetahui nasib para atlet yang sempat telantar di stasiun.

"Mereka anak-anak muda yang berbakat dan harus diperhatikan. Saya miris melihat para atlet yang sudah berjuang, tetapi tidak dihargai," kata Sukur, saat menerima sembilan atlet muda Muay Thai dari Provinsi Sulawesi Tengah, di Kantor DPP PDI-P, Kamis (22/9/2016) malam.

Menurut Sukur, para atlet tersebut diinapkan di hotel karena mes Pemda Sulawesi Tengah di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat, penuh.

"Sementara ini, kami inapkan di Hotel Mega Proklamasi Jakarta untuk mereka beristirahat," ujarnya.

Sukur menuturkan, PDI-P akan membiayai kepulangan para atlet tersebut ke kampung halamannya di Morowali dan Morowali Utara jika Pemda Sulawesi Tengah tak kunjung memberi kepastian.

"Semua tiket pesawat pulang akan diberikan karena mereka ini adalah anak muda berprestasi," ujar Sukur.

Mendapat bantuan tersebut, para atlet mengaku lega dan merasa diperhatikan.

"Saya dan teman-teman berterima kasih karena dibantu, baik untuk operasional maupun penginapan untuk beristirahat," ucap Hardiansyah, peraih medali emas Muay Thai PON 2016 Jabar.

Kepala rombongan atlet muda Muay Thai asal Sulawesi Tengah, Iwan, menyatakan, total rombongan ada 13 orang. Mereka adalah 9 atlet dan sisanya ofisial serta pelatih.

Mereka telantar lantaran, seusai pertandingan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, tidak mendapatkan dana dari pemerintah daerah untuk membeli tiket pulang menggunakan pesawat. (Rachmat Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com