Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Demokrat Wajib Dukung Agus-Sylviana, Ruhut dan Hayono Bisa Dipecat

Kompas.com - 25/09/2016, 12:30 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh kader Partai Demokrat wajib mendukung pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dalam Pilkada DKI Jakarta.

Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan, di Jakarta, Minggu (25/9/2016).

Menurut Syarief, hal ini sesuai keputusan Partai Demokrat beberapa waktu lalu bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Keputusan itu diambil dalam pertemuan di kediaman Ketua Umum Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Jawa Barat, hingga akhirnya keluar nama Agus-Sylviana.

Keberadaan kader yang "menyimpang" dari kebijakan partai pun menjadi masalah tersendiri.

Misalnya, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul dan Anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman, yang menyatakan dukungan untuk pasangan lain.

Menurut Syarief, kondisi itu tentu akan ditindaklanjuti oleh Badan Kehormatan Partai Demokrat.

Sanksi yang diberikan kepada kader-kader yang tetap "membelot" bisa berupa pemecatan.

"Ya itu ada mekanisme di Partai Demokrat, Badan Kehormatan akan selalu memonitor kader-kadernya yang begitu. Badan kehormatan yang menindaklanjuti," ujar Syarief.

Dia menyebut, sebagai partai politik, tentu ada kontrak politik yang mengikat kader-kader di dalamnya.

Saat satu kebijakan diambil oleh partai, maka hal itu menjadi keputusan yang harus ditaati bersama.

Hal ini pun berlaku dalam penentuan dukungan terhadap calon tertentu dalam penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta.

Partai Demokrat resmi mengusung Agus-Sylviana bersama PPP, PAN dan PKB. Jika ada sikap dari kader yang bertentangan dengan keputusan partai, maka akan ada sanksi yang menanti.

"Memang etika politiknya harus begitu. Semua kader Partai Demokrat harus mendukung Agus-Sylvi," kata dia.

Ruhut sejak awal sudah konsisten dengan keputusannya, yakni mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com