Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Coba Hambat Penggusuran Bukit Duri dengan Menabuh Barang Bekas

Kompas.com - 28/09/2016, 11:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan warga dan simpatisan yang menolak penggusuran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, masih berupaya menahan pelaksanaan penggusuran di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Salah satunya dengan menabuh barang bekas layaknya bermain musik.

Menurut pantauan Kompas.com, Rabu (28/9/2016), aksi itu mulai dilakukan warga dari tengah permukiman Bukit Duri di bantaran Ciliwung RT 06 RW 12, tepatnya depan Sanggar Saung Merdeka Ciliwung.

Mereka menabuh galon air bekas, kaleng, panci, kuali, dan angklung, sambil melihat bangunan dirobohkan. Petugas terpaksa mesti mengawal warga yang beraksi dekat dengan alat berat yang sedang membongkar.

Polisi dan satpol PP mesti berdiri berhadapan dengan kelompok ini sambil mendorong mudur agar mereka menghindari bahaya dari alat berat yang beroperasi. Suasana sempat tegang beberapa menit ketika terjadi aksi dorong.

Namun, untuk menghindari bentrokan, beberapa warga menenangkan sejumlah pemuda yang terlihat emosi. Aksi tersebut cukup menghambat petugas yang bergerak membongkar dengan alat berat.

"Yeeee... haaaa.... Yeee... haaa...," teriak mereka dalam aksi, sambil memukul barang bekas, Rabu siang. (Baca: Genderang dan Tangis di Pembongkaran Bukit Duri)

Setiap lengan backhoe menerjang rumah tempat tinggal warga yang telah dikosongkan, warga yang menabuh barang bekas itu menyoraki. "Huuuu....," teriak warga.

Hingga kini, petugas dengan alat berat terus bergerak ke dalam permukiman. Sejumlah rumah warga Bukit Duri di bantaran Ciliwung sudah rata tanah.

Namun, sampai siang ini, pembongkaran masih berlangsung dengan kawalan ketat ratusan petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com