Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPO di Jakarta Tak Dirancang Kuat Menahan Angin Kencang dan Gempa

Kompas.com - 28/09/2016, 14:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Sebagian besar jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta dinyatakan tidak dirancang untuk kuat menahan angin kencang dan gempa. Hal ini terjadi karena, pada masa lalu, dua fenomena alam tersebut bukanlah fenomena yang lumrah atau akan sering terjadi di Jakarta.

Walau demikian, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Arie Setiadi Moerwanto mengaku baru saja mendapat peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Peringatan tersebut diberikat terkait intensitas hujan dan angin kencang yang makin sering terjadi di Indonesia, tak terkecuali di Jakarta.

"Sekarang ini tropical cyclone mulai banyak terjadi. Memang asalnya di daerah sub tropis. Namun, kena ekornya saja, intensitas angin dan hujan makin besar. Ini yang harus disesuaikan dengan infrastruktur yang ada," kata Arie di Kantor Kementerian PU-Pera, Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Achmad Gani Ghazaly Akman mengatakan, peringatan dari BMKG merupakan "wake up call" bagi semua pihak untuk meningkatkan kemampuan infrastruktur dalam menghadapi fenomena alam.

"Alam berubah, terutama pengaruh angin. Angin besar pengaruhnya, khususnya pada JPO. Ini tidak dimasukkan dalam perhitungan awal, dampak juga ke maintenance. Oleh karena itu, saat ini memang sistemnya yang harus diperbaiki," ucap Gani.

Mengenai potensi gempa, Gani menyatakan, Jakarta selama ini memang tidak pernah menjadi lokasi pusat gempa. Namun, ia menyebut, gempa bukan tidak mungkin terjadi.

Ia mengingatkan soal gempa Yogyakarta pada 2006 yang menimbulkan kerusakan besar. Ia menyebut, jika gempa dengan intensitas yang sama terjadi di Jakarta, maka dampak kerusakan yang ditimbulkan akan jauh lebih besar.

"Sebagian besar bangunan yang ada tadinya dipersiapkan untuk beban yang ringan. Jadi, sudah saatnya kini dipersipkan untuk mampu menahan beban yang lebih besar," ucap Gani.

Kompas TV 1 Mobil Terjepit akibat JPO Ambruk di Pasar Minggu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com