JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari setelah pembongkaran permukiman di Bukit Duri, Kamis (29/9/2016), warga yang menolak direlokasi masih bertahan di sekitar runtuhan sisa rumahnya. Beberapa warga yang bertahan mencoba mengais rezeki dengan cara mengumpulkan besi bekas sisa-sisa bangunan.
Di RW 12, banyak warga yang memisahkan bata merah dari sisa runtuhan tembok. Terlihat juga beberapa perempuan ikut membantu. Bata-bata yang masih cukup bagus itu dikumpulkan untuk digunakan lagi.
Sementara itu, backhoe yang masih bekerja membersihkan sisa puing di RT 06 RW 12 juga membantu warga memisahkan besi rangka tembok untuk dipisahkan.
Ketua RT 06 RW 12 Mulyadi mengatakan warga yang menolak direlokasi kini membutuhkan uang untuk membiayai kontrakan.
"Ya lumayan ini buat cari makan, kan nggak murah kita ngontrak," kata Mulyadi.
Harga besi bekas itu sekitar Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per kilogramnya. Mulyadi mengatakan ada sejumlah pengepul di Manggarai yang siap membelinya.
Warga yang bangunan rumahnya kena gusur tidak menetap atau membangun tenda di atas puing-puing rumahnya. Mereka memilih mencari kontrakan di tempat lain.
Adapun warga setempat yang menerima direlokasi sejumlah 313 keluarga dari total 363 keluarga. Warga yang menerima direlokasi sudah pindah ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.