Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Balik Sindir Ahok soal Transparansi Kekayaan

Kompas.com - 30/09/2016, 14:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengaku lega setelah menyerahkan dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Sandiaga mengungkapkan hal itu untuk merespons pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengenai transparansi harta kekayaan.

"Kita lihat saja nanti KPK membuka. Masa ada sih orang yang bersih banget, nggak ada kesalahan. Masa nggak mau melihat kemungkinan ada yang tercecer laporannya? Wong dia ngurusin DKI saja nggak wajar tanpa pengecualian (WTP), apalagi pribadinya. Mana ada waktu?" kata Sandiaga, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2016).

(Baca: Ditemani Anies Baswedan, Sandiaga Uno Serahkan LHKPN ke KPK)

Sandiaga memaklumi jika Ahok tak memiliki pemahaman soal transparansi harta kekayaan. Ia mengaku sedang mempersiapkan sebuah terobosan untuk melaporkan seluruh dana kampanyenya selama setahun terakhir, bahkan di luar masa kampanye.

"Saya sudah berkonsultasi dengan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), saya akan laporkan semua biaya saya, gaji timses, sumbangan ke majelis taklim, semuanya," kata Sandiaga.

(Baca: Ahok: Sandiaga Kaya karena "Ngumpetin" Uang di Luar Negeri)

Ahok sebelumnya mengatakan tak ingin disamakan dengan Sandiaga yang menyembunyikan kekayaan di luar negeri dan ikut pengampunan pajak. Ahok mengemukakan hal itu saat menanggapi pernyataan Sandiaga yang mengajak semua bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur DKI untuk mengikuti pengampunan pajak atau tax amnesty.

Menurut Ahok, dia tidak akan mengikuti amnesti pajak karena merasa tidak pernah menyimpan kekayaannya di luar negeri. Ia merasa sudah cukup melaporkan hartanya melalui LHKPN sebagai kewajiban pejabat.

"Bedalah saya sama Sandiaga yang kaya (karena) ngumpetin (harta) di luar negeri kan, ha-ha-ha," kata Ahok di Pasar Nangka Bungur, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).

Kompas TV Ahok Sindir Sandiaga Sembunyikan Kekayaan di Luar Negeri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com