JAKARTA, KOMPAS.com - Agus Harimurti Yudhoyono mengaku tidak dipaksa pihak mana pun terkait keputusannya maju dalam Pilkada DKI 2017.
Ia pun menepis isu yang menyebutkan bahwa pencalonannya ini atas paksaan orangtua.
"Kalau ditanya, dipaksa atau tidak, saya sudah dewasa, saya punya kepribadian dan karakter sendiri sehingga tidak mungkin disetir, apalagi dipaksa siapa pun, termasuk orangtua sendiri," kata Agus dalam jumpa pers "Di Balik Keputusan Agus Yudhoyono", di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin (3/10/2016).
(Baca juga: Cerita Agus Yudhoyono Saat Ditelepon SBY untuk Maju di Pilkada DKI)
Agus menyebut kedua orangtuanya sebagai sosok demokratis. Saat Agus memutuskan untuk meniti karir di bidang militer pun, kata dia, hal tersebut bukan atas paksaan orangtuanya.
"20 tahun lalu ketika lulus SMA memutuskan masuk akademi militer jadi taruna dan perwira di TNI Angkatan Darat, itu pun bukan paksaan orangtua," ujar Agus.
Untuk Pilkada DKI 2017, Agus berpasangan dengan Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Sylviana Murni.
Mereka diusung empat partai politik (parpol), yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
(Baca juga: Agus-Sylviana Dinilai sebagai "Kuda Hitam" pada Pilkada DKI 2017)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.