Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekelompok Warga "Ngamuk" di Kantor Ahok Saat Adukan Lurah Cipinang Melayu

Kompas.com - 05/10/2016, 09:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok warga mengamuk di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/10/2016) pagi. Peristiwa itu terjadi saat sekelompok warga tersebut hendak mengadukan Lurah Cipinang Melayu kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sebelum mengamuk, warga yang semuanya laki-laki itu terlihat sudah sempat menemui Ahok. Namun, perbincangan mereka tak berlangsung lama, Ahok terlihat buru-buru masuk ke dalam kantornya karena ada agenda yang harus dihadirinya.

Setelah itu, sekelompok warga itupun ditemui salah seorang staf Pemerintah Provinsi DKI. Tak jelas asal mulanya, tak lama kemudian mereka berteriak-teriak seraya mengarahkan emosinya kepada petugas pengamanan.

"Tidak bisa main bubar-bubarkan kayak ini, melanggar Undang-Undang dasar 1945 namanya. Orang bebas untuk berserikat," kata salah seorang di antaranya dengan nada tinggi.

Belakangan diketahui sekelompok warga yang terlihat sudah berusia lebih dari 40 tahun itu berasal dari Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Mereka datang ke Balai Kota untuk mengadukan dibubarkannya Badan Musyawarah RW 06 Kelurahan Cipinang Melayu oleh lurah setempat.

Dalam dokumen surat yang mereka bawa, Lurah Cipinang Melayu atas nama Angga Sastra Amidjaya membubarkan Badan Musyawarah RW 06 karena sudah adanya forum musyawarah RW.

Acuannya Peraturan Gubernur Nomor 171/2016 tentang Pedoman Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Masih dalam surat berkop Kelurahan Cipinang Melayu itu, dinyatakan pula bahwa Peraturan Gubernur Nomor 168/2014 beserta perubahannya sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Warga yang mengamuk merasa keberatan dengan keputusan pembubaran Badan Musyawarah RW 06 oleh Lurah Cipinang Melayu.

"Dia ngerti enggak UUD 1945? Kalau enggak ngerti enggak usah jadi lurah. Padahal sekolahnya STPDN lho," ujar salah satu di antaranya.

(Baca: Teh dan Kopi Disediakan Ahok untuk Warga yang Mengadu di Balai Kota)

Sekitar pukul 08.50, para pria yang berjumlah sekitar 5-7 orang itu diminta masuk ke salah satu ruangan di Balai Kota untuk berdialog dengan pejabat yang berwenang.

"Ini ada salah paham. Makanya ini kami mau sekalian panggil lurah dan camat biar diklarifikasi," ujar Kamirus, salah seorang staf Pemprov DKI yang biasa melayani urusan pengaduan warga.

Kompas TV Ahok Tegaskan Siapa Saja Boleh ke Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com