JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyebut politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengajukan diri untuk masuk dalam tim pemenangannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Basuki, status Ruhut sebagai mantan kader Partai Golkar memudahkannya berkomunikasi dengan para kader dari salah satu partai pengusung Ahok itu.
"Kan Bang Ruhut dulu kan orang Golkar. Dia dekat dengan Golkar. Kayaknya dia yang ngajuin ke tim kami ini untuk masuk," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (5/10/2016).
Ahok mengaku tidak terlibat dalam penyusunan struktur tim pemenangan. Ia menyebut penyusunan struktur tim pemenangan merupakan hasil rembukan partai-partai pengusungnya, yaitu PDI-P, Golkar, Nasdem, dan Hanura.
"Saya cuma tanda tangan, semua yang nyusun mereka. Saya ya ikut saja mereka maunya gimana," ujar Ahok.
(Baca: Ruhut Sitompul Jadi Jubir Ahok-Djarot, Ini Komentar Demokrat)
Dalam tim pemenangan itu, Ruhut mendapat tugas menjadi juru bicara. Selain Ruhut, masih ada 14 nama lainnya yang akan menjadi jubir tim pemenangan Ahok-Djarot. Mereka adalah Ahmad Basarah, Komaruddin Watubun, Eriko Sotarduga, Syarifuddin Sudding, Miryam Yani, Very Younevil, Donny Tjahja Rimbawan, Taufik Basari, Bestari Barus, Ansy Lema, Raja Juli Antoni, Nevi Ervina, Jerry Sambuaga dan Sophia Latjuba.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menegaskan partainya akan mengambil langkah tegas atas perbedaan sikap yang diambil Ruhut Sitompul.
Adapun Ruhut menyatakan akan total mengupayakan kemenangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta. Ruhut bahkan rela melepaskan jabatannya sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR RI.
(Baca: Total Menangkan Ahok-Djarot, Ruhut Siap Mundur dari DPR)