JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Bestari Barus, mengatakan, hasil survei turunnya elektabilitas Basuki atau Ahok hanya sementara. Dia mengatakan, elektabilitas Ahok turun karena masyarakat sedang tertarik melihat sosok baru.
"Itu kan hal yang sifatnya sementara, tidak permanen. Ketika ada sesuatu yang baru muncul, biasanya orang melirik sebentar ke yang baru itu," ujar Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (6/10/2016).
Dua pasang calon yang akan bersaing dengan Ahok-Djarot adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dalam survei Lingkaran Survei Indoensia (LSI) Ahok-Djarot memperoleh 31,4 persen responden, Anies-Sandiaga 21,1 persen, dan Agus-Sylvi 19,3 persen. Khusus untuk Ahok, tren elektabilitasnya juga kian menurun.
Bestari mengatakan wajar saja jika saat ini warga Jakarta sedang melirik pasangan calon yang namanya baru muncul. Namun, kata dia, itu tidak akan lama. Nantinya, warga akan kembali mempertimbangkan kinerja dalam menentukan pilihan.
"Nanti warga akan kembali rasional, tetapi bukan artinya yang tidak pilih Ahok-Djarot itu tidak rasional ya. Maksud saya, warga akan kembali melihat kinerja sebagai parameternya," ujar Bestari.