Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Gerak Cagub dan Cawagub DKI pada Sepekan Terakhir

Kompas.com - 10/10/2016, 10:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta padat dengan safari politik selama satu pekan terakhir.

Misalnya pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang pekan lalu sempat mendatangi dua organisasi massa Islam yaitu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.

Selain itu, Sylviana juga sempat melakukan safari ke Kompeks Perumahan Kostrad di Tanah Kusir. Mereka berdua juga menjumpai kader-kader partai yang sudah mengusung mereka seperti Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan hal itu sangat wajar dilakukan oleh Agus dan Sylviana. Sebab, dari tiga pasangan cagub dan cawagub yang sudah mendaftar ke KPU DKI, mereka memiliki elektabilitas paling kecil.

"Makanya dia harus pendekatan ke basic massa dulu seperti ormas," ujar Hendri kepada Kompas.com, Senin (10/10/2016).

Golongan lain yang juga dinilai sebagai basic massa adalah kelompok veteran. Hendri mengatakan sah-sah saja jika pasangan Agus dan Sylviana mendekati keluarga TNI.

Hendri mengatakan persoalan popularitas Agus dan Sylviana harus digenjot jika ingin berhasil melawan dua pasang lain, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Sebab, popularitas juga menjadi salah satu faktor naiknya elektabilitas. Hendri mengatakan hal tersebut membuat wajar jika Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sering ikut serta dalam kegiatan Agus dan Sylviana.

"Karena modal mereka saat ini masih brand Yudhoyono itu," ujar Hendri.

Sementara itu, dalam satu pekan terakhir, pasangan Anies dan Sandiaga sering melakukan blusukan ke kampung-kampung. Seperti kemarin, Anies masuk ke sebuah permukiman di Manggarai dengan menggunakan ojek.

Hendri berpendapat, hal ini karena Anies dan Sandiaga lebih dikenal oleh pemilih dari kalangan kelas menengah. Sandiaga juga sering melakukan kunjungan ke kampus-kampus dan juga mendatangi bursa lowongan kerja.

"Makanya pelan-pelan mereka mau masuk ke grassroot, ke kalangan menengah ke bawah," ujar Hendri.

Namun, kata Hendri, sayangnya Anies dan Sandiaga masih terlalu 'soft' ketika menghadapi rakyat kecil. Hal ini ditunjukkan dengan mudahnya Anies menandatangani kontrak politik dengan warga di Tanah Merah.

Padahal, kata Hendri, seharusnya Anies dan Sandiaga juga menunjukkan ketegasan mengenai apa yang akan mereka lakukan dan yang tidak mereka lakukan jika berhasil terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI.

"Anies dan Sandi masih senyum sana-sini saja modalnya. Walaupun saya tahu, Anies juga bisa tegas. Tapi dia harus menunjukkan," ujar Hendri.

Sementara itu, masih ada satu pasangan lagi yaitu Ahok dan Djarot. Dalam satu pekan terakhir, mereka melakukan aktivitas mereka sebagai gubernur dan wakil gubernur seperti biasa. Hal ini dinilai wajar karena mereka memang pasangan petahana.

Namun, kata Hendri, mereka justru menjadi yang paling menarik perhatian. Hendri mengatakan hal ini karena 'ulah' Ahok terkait videonya yang ramai diperbincangkan yaitu mengenai ayat Alquran surat Al-Maidah.

"Dalam konteks komunikasi politik, hal kontroversial ini membuat apa yang dilakukan Agus dan Anies tenggelam dan tidak diperbincangkan publik," ujar Hendri.

Kompas TV Kontroversi Video Ahok Jelang Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com