JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan tradisional di Muara Angke mencurahkan keluh kesah soal reklamasi ke bakal calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono, Selasa (11/10/2016). Agus menyambangi Muara Angke dan berdialog langsung dengan para nelayan.
Dialog antara Agus dan nelayan dilakukan di atas kapal tradisional di Muara Angke, Jakarta Utara.
Rokhili, salah seorang nelayan tradisional Muara Angke membuka pembicaraan pertama kali. Ia bercerita dampak reklamasi Pulau G dan Pulau F cukup dirasakan oleh nelayan. Ia bersama para nelayan harus berputar lebih jauh untuk melaut karena ada Pulau G.
"Tadinya cukup 20 liter solar, sekarang jadi bertambah besar. Soalnya harus berputar jauh," kata Rokhili kepada Agus di Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa.
Tak jarang para nelayan harus berhutang lebih dulu untuk membeli solar. Hal itu harus dilakukan hanya untuk tetap melaut. Selain itu, nelayan pun kesulitan mendapatkan ikan lantaran pembangunan Pulau G.
"Kerugiannya berapa banyak?" tanya Agus.
Rokhili menjawab biasanya dalam satu hari ia bisa mendapat 100 kilogram ikan, namun terjadi penurunan hanya sekitar 20 kilogram. Bahkan, katanya, seringkali tak mendapatkan ikan. Ia pun meminta jalan tengah kepada Agus atas masalah ini.
"Saya sudah dengar semua. Saya catat dan berpikir keras, serius, untuk carikan solusi kesejahteraan nelayan," kata Agus. (Baca: Luhut: Proyek Reklamasi Pulau G Teluk Jakarta Akan Dilanjutkan)
Agus menambahkan perlu melihat secara utuh soal reklamasi. Ia tak mau melihat dari satu pihak sehingga menghasilkan kebijakan yang terpotong-potong. Ia berharap, dengan kedatangannya langsung ke Muara Angke dapat menambah perspektif soal reklamasi di Teluk Jakarta.