JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku sudah mengabiskan dana sebesar Rp 29,3 miliar untuk bersosialisasi dengan masyarakat Jakarta selama kurang lebih 11 bulan lamanya.
Ia pun mengajak bakal calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk membuka juga dana yang ia habiskan untuk bersosialisasi dengan warga.
Sandiaga menganggap selama ini Ahok sebelum memasuki masa kampanye Pilkada DKI 2017 sudah bersosialisasi terlebih dahulu dengan para warga dengan melakukan kunjungan kerja dalam kapasitas gubernur.
"Saya mengundang para calon lainnya, khususnya Pak Basuki, soalnya Mas Anies dan Mas Agus belum mulai bersosialisasi sejak bulan November 2015 seperti saya," ujar Sandiaga di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016).
Sandiaga meminta kepada Ahok untuk membuka secara transparan asal dana yang ia dapatkan dan untuk apa dana tersebut dialokasikan. Menurut Sandiaga, hal ini penting dalam menciptakan sistem demokrasi yang transparan.
Sandiaga menilai, Teman Ahok yang merupakan relawan dari gubernur petahana mengumpulkan satu juta KTP untuk mendukung Ahok maju melalui jalur independen merupakan bagian dari sosialisasi seperti yang dia lakukan.
Ia menduga jika besaran dana yang dikeluarkan Teman Ahok pasti akan lebih besar dari yang dia keluarkan.
"Saya tidak melakukan seperti apa yg dilakukan Pak Basuki seperti buka booth di mal, itu aja besaran dananya sudah segini. Saya melihat dana yg dikeluarkan pihak lain mungkin lebih besar," ucapnya. (Baca: Sandiaga Ajak Keluarga Ahok Lakukan Pembuktian Harta Terbalik)
Sandiaga mengungkapkan, saat ini masyarakat pasti ingin tahu darimana aliran dana tersebut. Untuk itu, ia meminta kepada Teman Ahok untuk membukanya secara transparan.
Tentunya, transparansi anggaran tersebut harus dihitung oleh orang ataupun instansi yang kredibel, seperti apa yang dia lakukan dengan meminta bantuan dari Ikatan Akuntasi Indonesia (IAI) untuk menghitung pengeluarannya selama tahap sosialisasi.
Saat disinggung mengenai Teman Ahok yang sudah membuka pengeluaran dan pemasukannya, Sandiaga menilai perhitungan itu belum-lah menyeluruh.