Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Meminta Kembali Ahok Membuka Aliran Dana Secara Transparan

Kompas.com - 13/10/2016, 22:49 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku sudah mengabiskan dana sebesar Rp 29,3 miliar untuk bersosialisasi dengan masyarakat Jakarta selama kurang lebih 11 bulan lamanya.

Ia pun mengajak bakal calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk membuka juga dana yang ia habiskan untuk bersosialisasi dengan warga.

Sandiaga menganggap selama ini Ahok sebelum memasuki masa kampanye Pilkada DKI 2017 sudah bersosialisasi terlebih dahulu dengan para warga dengan melakukan kunjungan kerja dalam kapasitas gubernur.

"Saya mengundang para calon lainnya, khususnya Pak Basuki, soalnya Mas Anies dan Mas Agus belum mulai bersosialisasi sejak bulan November 2015 seperti saya," ujar Sandiaga di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016).

Sandiaga meminta kepada Ahok untuk membuka secara transparan asal dana yang ia dapatkan dan untuk apa dana tersebut dialokasikan. Menurut Sandiaga, hal ini penting dalam menciptakan sistem demokrasi yang transparan.

Sandiaga menilai, Teman Ahok yang merupakan relawan dari gubernur petahana mengumpulkan satu juta KTP untuk mendukung Ahok maju melalui jalur independen merupakan bagian dari sosialisasi seperti yang dia lakukan.

Ia menduga jika besaran dana yang dikeluarkan Teman Ahok pasti akan lebih besar dari yang dia keluarkan.

"Saya tidak melakukan seperti apa yg dilakukan Pak Basuki seperti buka booth di mal, itu aja besaran dananya sudah segini. Saya melihat dana yg dikeluarkan pihak lain mungkin lebih besar," ucapnya. (Baca: Sandiaga Ajak Keluarga Ahok Lakukan Pembuktian Harta Terbalik)

Sandiaga mengungkapkan, saat ini masyarakat pasti ingin tahu darimana aliran dana tersebut. Untuk itu, ia meminta kepada Teman Ahok untuk membukanya secara transparan.

Tentunya, transparansi anggaran tersebut harus dihitung oleh orang ataupun instansi yang kredibel, seperti apa yang dia lakukan dengan meminta bantuan dari Ikatan Akuntasi Indonesia (IAI) untuk menghitung pengeluarannya selama tahap sosialisasi.

Saat disinggung mengenai Teman Ahok yang sudah membuka pengeluaran dan pemasukannya, Sandiaga menilai perhitungan itu belum-lah menyeluruh.

"Itu kan yang terlihat secara kasat mata yang bisa kita lihat, tapi kan sebetulnya diperlukan transparasi secara full," kata Sandiaga.
Kompas TV Hasil Survei Positif, Sandiaga Optimis Salip Petahana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com