Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Saya Tak Tawarkan Diri, Saya Diundang untuk Urusi Jakarta

Kompas.com - 17/10/2016, 09:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan ungkap alasan dirinya ikut dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017. Anies merupakan bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia berpasangan Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakilnya.

Anies bercerita, setelah diberhentikan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia punya kesempatan untuk berhubungan dengan teman-temannya di partai politik. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk bisa terjun pada Pilkada DKI.

Anies mengaku, meski berhubungan dengan partai politik, ia tak berniat ikut dalam gelanggang Pilkada DKI. Salah satu buktinya, ia tidak mendaftar saat ada penjaringan calon oleh partai politik sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa bakal cagub lainnya.

"Saya tak menawarkan diri. Tidak ada cerita saya tawarkan diri. Ada warga negara diundang urusi Jakarta, saya rasa siap. Siapa pun yang undang," kata Anies di Jakarta Pusat, Sabtu (15/10/2016).

Anies mengatakan, dirinya sudah terbiasa diminta untuk mengurusi lingkungan tempat tinggalnya dari hal terkecil, seperti urusan RT. Karena itu, bila diundang untuk mengurusi Jakarta, ia siap.

Anies bercerita dirinya punya banyak misi yang harus ditunaikan. Ia merasa jadi bagian dari generasi baru Indonesia.

"Ketika ada undangan kesempatan untuk bayar balik untuk Indonesia, saya siap," kata Anies.

Rasa Pilpres 2014

Anies juga menanggapi suara miring publik terkait sikapnya yang menerima pinangan Partai Gerindra dan PKS. Anggapan miring itu muncul lantaran Anies pada Pilpres 2014 bersebrangan dengan dua parpol tersebut.

Saat Pilpres 2014, Anies merupakan juru bicara dari Tim Sukses Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sementara Gerindra dan PKS mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Terkait hal itu, Anies mengatakan bahwa Pilpres 2014 sudah usai, tim sukses pun sudah bubar. Pemerintahan Jokowi-JK juga tengah bergulir.

Karena itu, kata Anies, ia memiliki kesempatan untuk mengambil sikap lain, termasuk bergabung ke kelompok yang dulu bersebrangan dengannya.

Anies merasa, masih banyak orang yang menganggap saat ini masih Pilpres 2014. Hal itulah yang memunculkan anggapan miring terhadap dirinya saat dia ikut dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Anies mengatakan, saat ini adalah masa Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengaku bahwa dirinya mencari lawan, bukan musuh.

"Kalau musuh saling habisi. Kalau lawan saling menguatkan. Lawan badminton, teman olahraga. Lawan debat, teman berpikir, lawan pemilu, kuatkan demokrasi," kata Anies.

Kompas TV Anies Baswedan: Jakarta Maju dengan Pendidikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com