Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Sandiaga, Ahok Akui Lambatnya Pengadaan Bus Transjakarta

Kompas.com - 20/10/2016, 09:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menjelaskan penyebab keterlambatan pengadaan bus transjakarta. Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sebelumnya mengkritisi realisasi bus transjakarta yang jauh dari target.

Basuki yang juga merupakan bakal calon gubernur itu mengaku memerlukan waktu untuk menambah unit bus transjakarta.

"Kami bus kenapa agak lambat, karena kan kamu kasih kesempatan karoseri lokal (untuk merakit bus)," kata Basuki atau Ahok, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (19/10/2016) malam.

Ahok tak mau lagi membeli bus transjakarta dengan merek dan kualitas rendah. Dia mengaku memaksa seluruh produsen otomotif dunia untuk menyediakan bus dengan kualitas baik ke Jakarta. Termasuk Mercedes Benz, Scania, MAN, dan lain-lain.

"Saya bilang sama orang Mercedes, Scania, Volvo, atau MAN, bus terbaik yang ada di negeri kamu, saya mau ada di Jakarta. Tapi bukan impor utuh. Anda bangun busnya di sini kerjasama dengan karoseri lokal. Jadi kami butuh waktu," kata Ahok.

Ahok memilih untuk mengadakan unit bus transjakarta kualitas dunia dengan waktu lama. Dibanding mengadakan bus-bus kualitas rendah.

Dia meyakini masyarakat akan tertarik beralih menggunakan bus transjakarta. Jika kualitas bus semakin baik, headway atau waktu tempuh semakin sedikit, dan sterilisasi terjaga.

"Makanya saya katakan, pelayanan kami harus kelas dunia," kata Ahok.

Rencananya, Ahok akan memesan bus seperti bus wisata yang dapat masuk ke dalam perumahan. Agar masyarakat kelas menengah atas mau beralih menggunakan bus. Desainnya, seluruh kursi menghadap ke depan. Ia menargetkan bus-bus tersebut sudah tersedia di Jakarta, akhir tahun ini.

"Tinggal kami memperbanyak park and ride. Kami akan mengambil dan memanfaatkan lahan-lahan sengketa," kata Ahok. (Baca: Sandiaga: Bilangnya Tambah 1.000 Bus, Realisasinya cuma 100)

Jumlah penumpang

Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, mengatakan jumlah penumpang transjakarta terus bertambah setiap harinya. Menurut dia, tiap harinya, transjakarta mengangkut 424.000 pelanggan di hari kerja.

"Jadi, kalau dilihat dari awal tahun sudah ada kenaikan 43 persen, dan ini memang cukup dramatis ya, besar," kata Budi.

Meski demikian, kata dia, PT Transjakarta akan tetap mengejar target 1 juta penumpang. Yang terpenting, unit bus tercukupi untuk menampung penumpang.

Selain itu, peningkatan kualitas juga akan dilakukan. Menanggapi hal itu, Ahok mengapresiasi peningkatan jumlah penumpang.

"Sekarang penumpangnya transjakarta sudah 400.000 penumpang lebih, sudah naik 43 persen ya, luar biasa. Ini berarti orang Jakarta sudah makin suka naik bus," kata Ahok. (Baca: Dikritik Sandiaga soal Realisasi Bus Transjakarta, Ini Kata Dirut PT Transjakarta)

Kompas TVCerita Sopir Bus Transjakarta Saat Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com