JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan ingin setiap partai pendukung mengajukan satu nama kadernya sebagai juru bicara tim pemenangannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia menyebut tujuan banyaknya juru bicara adalah untuk mempermudah kerja saat berlangsungnya kampanye.
"Karena nantikan tiap partai itu diundang ke TV, radio, ketemu kalian (wartawan) doorstop. Makanya harus putusin juru bicaranya," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/10/2016).
(Baca: Ada Penolakan terhadap Ahok, Tim Pemenangan Fokus pada Fakta Hasil Kerja)
Pernyataan itu disampaikan Ahok menanggapi masuknya nama Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, dalam tim juru bicara tim pemenangannya. Ahok menyatakan tidak akan mempermasalahkan siapapun kader yang diajukan partai pendukungnya untuk menjadi juru bicara.
"Kami enggak nolak. Terserah dia mau mengajukan siapa," ujar Ahok.
(Baca: Dewan Pengarah Tim Pemenangan Ahok-Djarot Nilai Pengunduran Diri Ruhut Sikap Elegan)
Dimyati merupakan orang ke-16 yang masuk dalam tim juru bicara pemenangan Ahok. Selain Dimyati, ada Ahmad Basarah, Komaruddin Watubun, Eriko Sotarduga, Syarifuddin Sudding, Miryam Yani, Very Younevil, Dr Donny Tjahja Rimbawan, Taufik Basari, Bestari Barus, Sophia Latjuba, Ansy Lema, Raja Juli Antoni, Nevi Ervina, Ruhut Sitompul, dan Jerry Sambuaga.