JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan satuan tugas baru bernama "pasukan ungu".
Pasukan ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta.
Anggotanya terdiri dari berbagai elemen, mulai dari dokter, perawat, kader Dinas Kesehatan, relawan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI), serta petugas pelayanan pengawasan dan pengendalian sosial (P3S) Dinas Sosial.
Lantas, apa saja tugas "pasukan ungu"?
Seorang anggota "pasukan ungu" dari P3S, Ipin Purwanto, mengatakan bahwa tugas mereka salah satunya adalah menertibkan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), seperti gelandangan, pengamen, hingga orang dengan masalah kejiwaan (ODMK), yang berkeliaran di ruas jalan Ibu Kota.
(Baca juga: Kini Ada "Pasukan Ungu" di Jakarta )
Para PMKS yang diamankan "pasukan ungu" ini akan dibawa ke panti sosial yang berada di Cipayung, Kedoya, dan Cengkareng.
"Mereka semua dibawa ke panti untuk didata dan diberikan penyuluhan," ujar Ipin saat ditemui Kompas.com di kolong flyover Senen, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).
Selain mengurus PMKS dan ODMK, tak jarang pihaknya menerima laporan warga tak mampu.
Warga itu, kata Ipin segera dibawa ke panti untuk diurus oleh negara. Selain didata, para PMKS akan diberikan pelatihan agar tidak kembali ke jalan.
Pelatihan itu di antaranya membuat kerajinan tangan hingga keahilian mekanik. Adapun ODMK akan dirawat hingga sembuh.
Ipin juga menyampaikan, cakupan wilayah kerja "pasukan ungu" ini berjarak 1 hingga 2 kilometer dari posko P3S. Namun, jika diperlukan, petugas bisa melebihi batas wilayah kerjanya.
Menurut Ipin, para petugas bekerja dari Senin hingga Sabtu. Setiap hari, ada delapan petugas yang bekerja dengan berbagi shift.
Adapun shift pertama adalah pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB, sedangkan shift kedua dari pukul 15.00 WIB hingga 23.00 WIB.
(Baca juga: Di Monas, Ahok Berfoto dengan "Pasukan Ungu", Bermain Basket, hingga Menyapa "Pasukan Oranye")
Di Jakarta Pusat, kata Ipin, ada delapan titik penjagaan oleh para petugas "pasukan ungu".
Titik penjagaan itu ialah Senen, Galur, Rawasari, Samanhudi, Harmoni, Jatibaru, Karet Bivak, dan kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
"Ada sekitar 80-an petugas yang berjaga di Jakarta Pusat. Ada juga tim reaksi cepat tanggap yang berkeliling untuk melihat kondisi," ujar Ipin.
Adapun "pasukan ungu" diresmikan bertepatan dengan hari Alzheimer sedunia, 21 September 2016.
Keberadaan "pasukan ungu" ini adalah untuk mewujudkan Ibu Kota ramah dimensia dan lansia. Untuk tahap pertama, sebanyak 200 "pasukan ungu" telah dilatih.