JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, persoalan kemiskinan di Jakarta bukan hanya soal data dan statistik.
Tetapi kemiskinan warga harus dirasakan oleh pemimpinnya. "Mereka tidak bisa dilihat semata-mata sebagai data, data jumlah orang miskin sekian. Kemiskinan itu bukan angka, kemiskinan itu rasa, karena itu harus dirasakan, harus dekat," ujar Anies di Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (22/10/2016).
Oleh karena itu, Anies mengunjungi permukiman-permukiman warga di Jakarta. Dengan blusukan, dia mengetahui langsung persoalan yang dirasakan warga.
"Interaksi seperti ini bisa membuat kita semua, baik saya maupun siapapun yang berinteraksi, merasakan bahwa mengubah nasib itu bukan soal angka statistik ekonomi. Ini soal perasaan," kata dia.
Anies mengaku senang bisa berinteraksi langsung dengan warga, mendengarkan keluhan-keluhan mereka.
Dia mengaku tidak lelah meskipun terus blusukan. Anies menganalogikan kampung-kampung seperti toko.
Jika seseorang tidak menyukai toko yang didatanginya, dia akan lelah meskipun baru berkeliling sebentar. Namun, jika seseorang menyukai toko tersebut, dia akan merasa nyaman.
"Alhamdulillah justru menyenangkan. Saya sering menggarisbawahi bahwa lelah atau tidak, itu perasaan hati," ucap Anies.
Dia menyatakan, solusi yang dilakukan pemerintah untuk menata permukiman warga harus memerhatikan kemanusiaan. Hal tersebut merupakan dasar untuk mengelola warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.