JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendatangi Kampung Kerapu di Jalan Kerapu, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (23/10/2016).
Kampung Kerapu ini berada di bantaran Kali Anak Ciliwung, Ancol, Pademangan, Jakarta Pusat.
Kampung ini masuk dalam rencana penertiban permukiman di bantaran kali oleh Pemprov DKI Jakarta.
Andi Amir, perwakilan warga dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), menyesalkan anggapan Pemprov DKI Jakarta, yang menilai warga bantaran kali sebagai penyebab banjir karena sering membuang sampah sembarangan.
(Baca juga: Anies Kunjungi Kampung Kerapu)
Menurut dia, anggapan itu tak berlaku di Kampung Kerapu. Di kampung itu, rumah warga menghadap ke kali.
Selain itu, warga menerapkan sistem pembagian sampah.
"Pak Anies bisa lihat kali di depan bersih juga karena partisipasi warga tidak membuang sampah di kali," kata Amir kepada Anies di Kampung Kerapu, Jakarta Utara, Minggu.
Sementara itu, menurut Anies, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa melakukan penataan ulang terhadap kampung-kampung seperti Kampung Kerapu.
Bila terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies akan melakukan penataan itu, dimulai dari memastikan kebersihan lingkungan dan kesehatan warga di kampung tersebut.
Setelah itu, Anies akan memperbaiki pengelolaan air dan daerah yang berisiko dilanda banjir karena aliran sungai.
Anies juga akan menggandeng seniman untuk menambah keindahan kampung.
"Saya berkeinginan untuk bekerja sama dengan para seniman untuk membuat kampung kumuh menjadi kampung seni dan indah dilihat," kata Anies di Kampung Kerapu, Jakarta, Minggu.
(Baca juga: Anies: Empat Survei Tempatkan Saya Nomor Dua, Satu Survei Nomor Tiga)
Kendati demikian, Anies mengatakan, konsep penataan itu bukan berarti meniadakan penggusuran di DKI Jakarta.
Bila memang harus ada penggusuran, maka ia akan lebih dulu berdialog dengan warga.
Dalam dialog itu akan disepakati solusi bagi warga yang berkaitan dengan penghidupan, kesehatan, dan pendidikan warga yang terdampak relokasi.
"Selain itu rancangan rumahnya juga harus diperhatikan karena sebagian (rusun) menjadikan mereka tak hidup layak. Pendekatan manusiawi bukan soal tutur kata sopan, tetapi membayangkan warga seperti saudara yang dititipkan," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.