JAKARTA, KOMPAS.com - Kamis (27/10/2016) kemarin adalah hari terakhir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkantor di Balai Kota. Basuki yang akrab disapa Ahok itu mengambil cuti untuk berkampanye pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Ahok akan cuti selama sekitar empat bulan, mulai dari 28 Oktober 2016-11 Februari 2017. Tak banyak perbedaan kegiatan yang dilakukan Ahok dengan hari-hari sebelumnya.
Seperti biasa, ia mengawali kegiatan dengan melayani aduan warga. Warga yan datang dari segala penjuru itu memadati pendopo Balai Kota DKI Jakarta sejak pagi.
Ada yang sekadar ingin berfoto bersama, ada pula yang ingin mengadukan permasalahan mereka. Contohnya seperti Juju Juansih (52) yang menangis dan memohon agar diberikan rumah susun oleh Pemprov DKI Jakarta.
Menanggapi hal itu, Ahok meminta stafnya menghubungi Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan dan meminta Juju membuat berkas permohonan menetap di rusun. Setelah sekitar satu jam melayani warga, giliran Ahok melayani wawancara bersama wartawan.
Ia menjawab berbagai pertanyaan, mulai dari persiapan kampanye, hari terakhirnya bekerja di Balai Kota, hingga tanggapannya tentang pelemparan botol kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti penertiban pedagang kaki lima (PKL) Stasiun Kota, beberapa waktu lalu.
Mengenalkan Sumarsono kepada PNS DKI
Agenda Ahok selanjutnya adalah memperkenalkan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono kepada pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta. Ia memperingatkan PNS untuk tidak menganggap remeh Sumarsono atau yang akrab disapa Soni tersebut.
"Bapak ibu juga jangan, 'ahh (Plt Gubernur) ini enak nih'. Ini Pak Soni (sapaan akrab Sumarsono) lebih gila kerjanya daripada saya, ini lebih gawat ini," kata Ahok.
Ahok menjelaskan, Soni bisa bekerja hingga pukul 01.00 atau 02.00 pagi. Bahkan, lanjut dia, Soni bisa masuk kerja pada hari Sabtu-Minggu. Selain itu, kata Ahok, Soni hanya tidur dua hingga tiga jam tiap harinya.
Ahok mengaku tak bisa mengikuti kebiasaan Soni tersebut. Pada kesempatan itu, Soni juga memperkenalkan diri sekaligus menceritakan latar belakang pendidikannya.
Setelah itu, Ahok mengajak Soni berkeliling Balai Kota DKI Jakarta. Mulai dari Jakarta Smart City Lounge hingga ruang kerja Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"Smart City ini bagus dan harus dilanjutkan. Kalau perlu kota lain mencontoh Jakarta," kata Soni.