JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membantah bahwa Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso pernah mengajukan buku sosialisasi antinarkoba untuk dimasukkan dalam kurikulum pendidikan saat dirinya masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Anies meminta Buwas, panggilan Budi Waseso, menunjukkan bukti pernah mengajukan materi antinarkoba masuk dalam kurikulum pendidikan kepadanya.
Ditambahkan Anies, pemerintah tidak bisa membuat sebuah kebijakan hanya dari pembicaraan informal tanpa jelas asal usulnya.
"Baru tahu saya (mengajukan kurikulum). Jadi pemerintah kalau melakukan sesuatu didokumentasikan dan dijadikan langkah untuk sebuah kebijakan, silakan beliau menunjukkan, kirimnya kapan, isinya apa," ujar Anies, saat mengunjungi Pasar Tebet Barat, Jumat (28/10/2016).
(Baca: Budi Waseso Mengaku Tak Bermaksud Menyerang Anies soal Kurikulum Pendidikan)
Anies mengatakan, dirinya tidak mau berspekulasi mengapa Buwas mengatakan hal tersebut saat dirinya berstatus calon gubernur DKI Jakarta.
"Heran saja, kayaknya saya dan Pak Budi Waseso baik-baik saja. Tapi saya tidak mau berspekulasi," ujar Anies.
Buwas sebelumnya mengaku mengajukan buku sosialisasi antinarkoba untuk tingkat TK, SD, SMP hingga SMA ke Menteri Pendidikan dan Kebudayan yang saat itu dijabat Anies Baswedan. Harapan Buwas, buku itu masuk dalam kurikulum 2016. Namun, Anies disebut hanya "iya iya" saja dan tak pernah merealisasikannya.
(Baca: Budi Waseso: Anies Baswedan Iya Iya Saja, Tapi Enggak Direalisasikan)