JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menilai aksi unjuk rasa yang akan digelar pada 4 November 2016 bukan aksi yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pilkada DKI 2017.
Menurut Sandiaga, aksi tersebut terkait dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Karena itu, Sandiaga menyatakan dia dan pendukungnya tidak akan ikut dalam aksi tersebut. Sandiaga bahkan meminta timnya untuk hanya fokus berkampanye
"Kami fokus di Pilgub. Aksi besok adalah yang berkaitan dengan hukum di luar Pilgub DKI. Kami akan fokus untuk kampanye pada hari itu," kata Sandiaga, saat ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016) malam.
(Baca: Pesan Sandiaga soal Demo 4 November dan Berdamainya Dua Rivalitas)
Aksi 4 November adalah aksi unjuk rasa yang akan dilakukan beberapa organisasi masyarakat (ormas). Para pengunjuk rasa menuntut agar Ahok diusut dalam dugaan kasus tersebut.
Sandiaga berharap unjuk rasa tersebut berlangsung tertib dan damai.
"Kebebasan berpendalat dihargai, kesetaraan hukum juga dihargai. Tapi jangan sampai ada hal-hal yang anarkis. Saya yakin semuanya akan damai karena Islam rahmatam lil alamin," ucap Sandiaga.