JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, pihaknya akan menurunkan polisi yang menggunakan peci dan sorban untuk mengamankan aksi unjuk rasa di depan Istana, Jakarta, pada Jumat (4/11/2016).
Demo itu akan dilakukan oleh ormas Islam untuk menuntut proses hukum terhadap calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 2 Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menistakan agama.
"Yang pakai sorban ada sebagian kecil, hanya 30 orang untuk nanti bergabung di aksi demo yang damai. Ini judulnya aksi demo damai," kata Syafruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/10/2016).
Sisanya, lanjut Syafruddin, akan diterjunkan sekitar 9000 personil gabungan TNI-Polri.
Sebanyak 9000 personil itu nantinya tidak hanya bertugas mengamankan peserta demo, tetapi juga masyarakat umum yang berada di sekitar lokasi.
"Bukan hanya demonstrasi yang kita layani. Masyarakat yang tidak demo juga kita layani. Oleh karena itu, tak boleh bersentuhan antara yang demo dan masyarakat umum yang lain," kata dia.
Sementara untuk jumlah demonstran, Syafruddin belum bisa memperkirakan. Sebab, jumlah peserta demo akan fluktuatif. Ia berharap demo berlangsung kondusif.
"Tidak ada mengharapkan yang lain. Kita juga aparat mengharap damai semuanya," kata dia.