Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT Diduga Dipukul Saat Kericuhan Kampanye Ahok di Rawabelong

Kompas.com - 02/11/2016, 18:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 01, RW 07, Dayat, mengaku dipukuli sekelompok warga yang menolak kedatangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Rawabelong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Hal itu diceritakan oleh Andre (35), warga setempat yang juga berada di samping Dayat saat kejadian. Peristiwa terjadi saat Ahok sudah dievakuasi oleh pihak kepolisian ke Mapolsek Kebon Jeruk.

"Saya mau ambil motor di parkiran. Tiba-tiba mereka lewat, yang menolak, tahu-tahu langsung diteriakin. Ketua RT-nya diteriakin," kata Andre, di Mapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Dayat pun dibawa ke Rumah Sakit Siloam untuk menjalani visum. Saat ini, Dayat tengah berada di Mapolsek Kebon Jeruk untuk melaporkan peristiwa tersebut.

"Yang dipukul pelipis kanan. Yang mukul anak-anak muda," kata Andre.

Pengamatan Kompas.com, Dayat dipapah oleh dua orang di Mapolsek Kebon Jeruk. Tidak terlihat ada luka atau lebam di mukanya, meski ia beberapa kali mengeluarkan ludahnya. (Baca: Kampanyenya Ricuh, Ahok Diangkut Pakai Angkot ke Polsek Kebon Jeruk)

Sebelumnya Ahok hanya sekitar 15 menit blusukan menyapa warga di Rawa Belong. Sekelompok warga menolak kedatangan Ahok. Mereka berteriak dan membawa spanduk penolakan Ahok.

Mereka sempat mengejar Ahok sebelum diamankan oleh personel kepolisian. Ahok beserta rombongan dievakuasi menggunakan Mikrolet M24 ke Mapolsek Kebon Jeruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com