Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pemuda Provokasi Warga Saat Ahok Kampanye di Pejaten

Kompas.com - 03/11/2016, 10:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
 Seorang pemuda memprovokasi warga saat calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kampanye di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016).

Pemuda itu meminta warga tidak mengikuti Ahok karena ia menganggap Ahok sudah melakukan penghinaan agama. Situasi itu terjadi saat Ahok tengah mengunjungi warga dari rumah ke rumah.

Pada waktu bersamaan, terlihat seorang pemuda sedang melintas seorang diri menggunakan sepeda motornya.

Saat posisinya tak jauh dari posisi tempat Ahok berdiri, pemuda itu pun melontarkan pertanyaan ke Ahok seputar tuduhan melakukan penistaan agama.

Pemuda: Jadi, gimana tuh, Pak, soal penistaan agama?

Ahok: Kita enggak ada maksud menista agama. Orangtua angkat saya Muslim, kok.

(Baca: Kampanye di Pejaten, Ahok Dikawal Polisi Bersenjata Gas Air Mata)

Setelah itu, Ahok melanjutkan kembali perjalanannya. Demikian halnya dengan pemuda itu.

Namun, saat melewati kerumunan warga, pemuda itu meminta warga untuk tidak mengikuti Ahok.

"Ibu-ibu, jangan ngikutin dia. Dia sudah menghina agama kita," ujar pemuda tersebut.

Namun, perkataannya itu memancing kekesalan warga. Salah seorang pria paruh baya bahkan langsung menegurnya.

"Jaga mulutnya anak muda," kata pria itu.

Beberapa warga tampak langsung mengerumuni pemuda itu. Sejumlah polisi yang sedang mengawal Ahok langsung meminta pemuda itu untuk segera meninggalkan lokasi.

Selang beberapa detik kemudian, pemuda itu pergi dengan sepeda motornya. Namun, keputusan polisi itu diprotes warga.

Mereka menyesalkan dibiarkannya pemuda itu pergi tanpa adanya tindakan.

"Kok dilepasin sih, Pak. Provokator begitu jangan dibiarin," kata salah seorang ibu-ibu.

Dalam kunjungannya ke Pejaten Timur, Ahok mendapat pengawalan dari beberapa polisi yang membawa senjata pelontar gas air mata. Selain membawa senjata pelontar, para polisi yang mengawal juga membawa sejumlah tabung gas air mata.

Meski mendapat pengawalan ketat, Ahok tetap berkeliling mendatangi warga dari rumah ke rumah. Setiap menemui warga, ia selalu menyempatkan berdialog selama beberapa menit seraya menanyakan keluhan warga.

Seperti biasa, ia juga melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersama.

Kompas TV Ahok Dihadang Warga saat Berkampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com