Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Sandiaga Uno untuk Warga Jakarta Utara

Kompas.com - 04/11/2016, 10:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mendatangi permukiman warga di Jakarta Utara. Kedatangan Sandiaga dimanfaatkan warga untuk menyampaikan keluhan hingga harapannya agar kehidupan mereka bisa berubah lebih baik. 

Di Kelurahan Kebon Bawang misalnya, warga berharap Sandiaga mendirikan sebuah perpusatakaan agar akses informasi bisa dengan mudah didapatkan warga. Di Kelurahan Pademangan Timur, warga minta untuk tidak digusur. 

Adapun warga Pademangan Timur yang 70 persen berprofesi sebagai pekerja konveksi juga meminta Sandiaga untuk membantu mengembangkan usaha mereka. 

Sementara warga yang berprofesi sebagia guru honorer di daerah Pejagalan, meminta Sandiaga memperhatikan status mereka yang sudah puluhan tahun tidak diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). 

Ada juga keluhan mengenai sistem kerja kontrak yang dinilai sangat merugikan warga. 

Menjawab keinginan warga soal perpustakaan, Sandiaga janji akan membangun perpustakaan berbasis e-book yang bisa diakes di kecamatan maupun kelurahan. Perpustaan elektronik tersebut akan memuat sejumlah informasi terkait cara budidaya, tempat-tempat wisata, dan seluruh informasi yang dibutuhkan warga. 

Sandiaga juga berjanji akan melakukan dialog dengan warga terkait kebijakan penertiban. Menurut dia, warga berhak diajak untuk komunikasi karena setiap kebijakan akan berpengaruh terhadap kehidupan mereka. 

Di Pademangan Timur, Sandiaga ingin memberikan permodalan dengan kredit murah bagi warga yang membuka usaha konveksi. Kredit murah akan diberikan untuk membeli mesin konveksi. 

Terkait sistem kerja kontrak, Sandiaga berencana akan berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk merevisi Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 

Menurut Sandiaga, baik pengusaha, dan masyarakat tidak ada yang senang terhadap aturan tersebut. 

Sandiaga juga ingin membuat sebuah konsep rumah susun sederhana milik (rusunami) bagi warga yang tidak bisa membayar sewa rumah susun. Pembayarannya bisa dilakukan dengan cicilan dengan batas waktu yang ditentukan. 

Sandiaga menilai, rusunami lebih meringankan dibanding setiap bulan warga harus terbebani dengan membayar uang sewa di rusunawa. 

"Karena rusunawa banyak yang tidak sanggup bayar iurannya, kayaknya rusunami cocok. Tapi janji jangan dijual, karena banyak yang diperjualbelikan," ujar Sandiaga di Rusunawa Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2016). 

Cicilan itu bisa dilakukan melalui Bank DKI dengan melampirkan surat perjanjian bahwa warga tidak akan menjual unit rusunnya. Cara ini, kata Sandiaga sudah dipraktikkan di Singapura. 

Adapun Sandiaga juga bercita-cita membangun kampung nelayan layaknya tempat hiburan fisherman wharf yang ada di San Francisco. 

Sandiaga menuturkan, lahan di pinggir pantai memiliki nilai keekonomian yang sangat tinggi jika dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah. Namun, pemerintah harus melibatkan warga yang tinggal di kawasan tersebut. 

Kompas TVSandiaga Uno Kampanye di Sejumlah Masjid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com