Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pengeroyok Kamerawan "Kompas TV"

Kompas.com - 07/11/2016, 16:36 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi memburu pelaku pengeroyokan terhadap kamerawan Kompas TV, Muhamad Guntur, saat dia tengah bertugas meliput aksi unjuk rasa Jumat lalu atau pada 4 November 2016.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, polisi telah mengantongi identitas pengeroyok Guntur.

"Iya (sedang diburu). Tim internal yang dikomando ada untuk menganalisis, tim yang di luar untuk melakukan penangkapan-penangkapan juga lagi berjalan," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/11/2016).

Awi menambahkan, pihaknya telah memeriksa Guntur untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Polisi juga telah mengantongi rekaman dan foto yang beredar terkait dengan pengeroyokan Guntur tersebut.

Awi mengungkapkan, Guntur dituduh oleh para pengeroyok sebagai provokator saat unjuk rasa tersebut.

"Ya dia (Guntur) dipikir porovokator, itu aja," kata Awi.

(Lihat: Azzam Minta Maaf karena Tuding Kamerawan Kompas TV Provokator)

Guntur telah menceritakan awal mula kejadian yang menimpa dirinya itu. Kejadian itu bermula pada sekitar pukul 18.45 WIB, saat dia dan rekan reporternya mendapat tugas untuk laporan siaran langsung.

Saat telah mulai merekam video, Guntur menyebut tiba-tiba ada lemparan botol air mineral ke arah polisi yang disertai aksi dorong-mendorong sebagian massa. Dalam beberapa detik, Guntur sudah dikerumuni para pengunjuk rasa.

Saat itulah, dia diinterogasi dan ditanya asal media tempatnya bekerja. Menurut Guntur, massa langsung menunjukkan respons tak bersahabat saat dia menyebutkan berasal dari Kompas TV. Teriakan-teriakan tuduhan sebagai provokator dan penyusup langsung diarahkan kepadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com