Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Ingin Tangkap Seorang Pria yang Teriak "Hidup Ahok" Saat Kampanye Sandiaga

Kompas.com - 09/11/2016, 17:05 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di Kompleks PLN, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, dikagetkan dengan seorang pria yang berteriak "Hidup Ahok".

Pria yang mengenakan kaus abu-abu dan jins pendek itu awalnya melihat-lihat tenda yang jadi tempat kumpul warga mendengar Sandiaga. Sambil membawa tentengan kantong plastik, ia sesekali memfoto.

"Ah nomor dua-lah paling benar," kata pria itu, Rabu (9/11/2016).

Ia lanjut memfoto, lalu tiba-tiba meneriakkan "Hidup Ahok!".

Semua orang sontak menoleh kepadanya, tak terkecuali Sandiaga yang tengah berbicara.

"Enggak apa-apa," kata Sandiaga lalu melanjutkan bicaranya.

Pria itu kemudian perlahan meninggalkan lokasi.

Dua warga berkaus relawan Anies-Sandi mencoba menghampirinya. Begitu pula anggota Panwaslu bernama Mila.

"Enggak boleh dong dia begitu, ada polisi nih," kata Mila kesal.

Mila langsung bertanya kepada warga soal pria itu. Mila mengatakan, ia ingin menangkapnya, tetapi pria itu telanjur pergi meninggalkan lokasi mengendarai mobil.

"Anda temannya ya? Tadi saya lihat Anda ngobrol," kata Mila kepada seorang warga lainnya.

Warga mengatakan tak mengenal pria itu dan memastikan ia bukan warga Kompleks PLN.

Sebagai anggota Panwaslu, Mila mengatakan, pria itu melanggar peraturan memicu keributan atau provokasi. Warga mengacuhkan saat pria itu meneriakkan nama Ahok sebab sibuk mendengar paparan Sandiaga.

"Boleh dong haknya dia (mendukung Ahok) dan kita berdemokrasi silakan saja kalau memang dia mendukung Pak Basuki (Ahok). Tentunya kita harus hargai. Saya bilang sama tim jangan ngerasa paling benar sendiri. Acara kita bukan buat kita sendiri," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, dengan membiarkan pendukung pasangan calon lain datang ke kampanyenya, hal tersebut bisa membuat pendukung itu mendengar dan malah mendukung Sandiaga.

Sandiaga menilai wajar saja banyak pendukung Ahok dalam titik kampanyenya, seperti mungkin ada pendukungnya dalam acara kampanye Ahok.

Kompas TV Sandiaga: Nomor Urut 3, Maknanya Sungguh Mendalam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com