JAKARTA, KOMPAS.com - Syarif, sekretaris tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, membantah pasangan calon yang diusungnya telah melakukan politik uang.
Syarif menegaskan hal itu saat berbincang dengan Kompas.com pada Kamis (10/11/2016).
"Soal dugaan politik uang saat kampanye itu kalau enggak salah waktu Pak Anies kasih santunan ke anak yatim-piatu di Jakarta Barat. Itu sudah diklarifikasi oleh tim kami, dan hal itu tidak benar," kata Syarif.
Menurut dia, saat itu Anies diundang dalam sebuah acara yang berkaitan dengan perayaan keagamaan. Salah satu susunan dalam acara itu adalah pemberian santunan bagi anak yatim-piatu.
(Lihat: Bawaslu Selidiki Dugaan Politik Uang Saat Kampanye Anies-Sandiaga)
"Jadi, penerima santunan itu adalah anak-anak yang bukan calon pemilih. Kalau bilang dugaan politik uang, menyasarnya ke calon pemilih kan supaya bisa mempengaruhi pilihannya. Tapi, ini murni santunan dalam rangka ibadah," kata Syarif.
Selain itu, Syarif menganggap, seharusnya urusan keagamaan tidak dicampur dengan urusan politik, dalam hal ini Pilkada DKI Jakarta.
Dari data tim pemenangan, beberapa hari ke depan, Anies akan banyak menghadiri undangan sebagai khatib Shalat Jumat. Namun kegiatan itu bukan dalam rangka kampanye.
"Agar urusan keagamaan tidak dinodai politik praktis. Terlalu naiflah seorang Anies berbuat seperti itu," kata dia.
Dugaan politik uang itu berawal dari laporan anggota panwas di lapangan yang turut hadir dalam acara tersebut. Menurut Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti, pihaknya masih menelusuri dugaan politik uang pada kampanye pasangan Anies-Sandi itu.
Mimah dan jajarannya masih mencari bukti dan belum mau membuka detail dugaan pelanggaran yang dimaksudkan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.