Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pengamanan Kampanye Ahok di Kedoya Utara Sangat Ketat?

Kompas.com - 11/11/2016, 16:05 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjagaan kampanye calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kedoya Utara, Kamis (10/11/2016), dianggap berlebihan saking ketatnya. Polisi menurunkan pasukan bersenjata lengkap.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana menampik ada perlakuan khusus terkait pengamanan kepada calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat berkampanye.

Menurut dia, polisi menerjunkan personel pengamanan tergantung dari potensi ancaman terhadap pasangan tersebut. Potensi ancaman itu, kata Suntana di dapat dari informasi intelijen kepolisian.

"Pada prinsipnya semua paslon dalam kampanye kita beri ruang dan keamanan untuk sampaikan visi misinya. Tentang penggunaan pasukan sedikit atau besar itu tergantung dari ancaman yang dihadapi," ujar Suntana di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/11/2016).

Suntana menjelaskan, akhir-akhir ini pasangan nomor pemilihan 2 seringa mendapat penolakan dari warga saat berkampanye. Bahkan, menurut dia, penolakan tersebut sudah mendekati perbuatan melawan hukum.

Oleh karena itu, polisi berkewajiban untuk memberi pengamanan kepada pasangan tersebut agar mereka dapat berkampanye dengan baik.

"Polisi berkewajiban untuk mencegah itu (tindak pidana) agar tidak terjadi. Tidak melihat besar kecilnya pasukan, tapi upaya pencegahan yang dilakukan," ucap dia.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Pengamanan kepolisian di Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2016). Rencananya calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan berkampanye di sini.
Suntana memastikan, jika pasangan lainnya mendapat penolakan yang sama dari warga, pihak kepolisian akan menerapkan hal yang sama. Sehingga, kata Suntana, tidak ada perlakuan khusus dari polisi terhadap satu pasangan calon saja.

Kampanye Ahok di Kedoya Utara, Kamis (10/11/2016) sore, mendapat pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Pihak kepolisian tersebut terlihat membawa senjata lengkap. Bahkan ada beberapa kendaraan taktis seperti baracuda dan water cannon yang turut bersiaga di lokasi tersebut.

Namun, demi keselamatan warga dan pengendara, Ahok memilih membatalkan kampanye di kawasan itu. Dia pun kembali ke rumah pribadinya di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Kompas TV Ahok Sepakat Gelar Perkara Kasusnya Terbuka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com