JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI di Gedung Dinas Teknis, Jalan Abdul Muis, Selasa (15/11/2016). Soni, sapaan Sumarsono, diperlihatkan cara kerja layanan 112 yang kini sudah berfungsi.
Penasaran, dia pun mencoba menelpon langsung call center 112 itu. Padahal, saat itu penerima telepon 112 berada di ruangan yang sama dengan Soni.
"Halo, ini dengan Pak Agus," ujar Soni melalui ponselnya.
Soni tidak menggunakan nama sendiri ketika melapor. Sepertinya, Soni ditanya mengenai posisinya oleh petugas layanan 112. Sebab, setelah itu Soni langsung menyampaikan posisinya.
"Saya posisinya sedang di kantor call center 112, saya sedang mencoba saja, ya sudah ya," ujar Soni lalu menutup teleponnya.
Soni pun tertawa kecil setelah mencoba menelpon 112. Dia pun mencari mana pegawai yang menerima teleponnya. Ternyata, orangnya tepat berada di belakang Soni. Soni dan PNS DKI yang ada di ruangan itu langsung tertawa.
Dalam kunjungan ke kantor BPBD, Soni juga diperlihatkan cara petugas layanan 112 menerima laporan banjir. Soni diperlihatkan sebuah layar besar yang berisi sistem pemantauan wilayah Jakarta. (Baca: Sempat Diretas, Akun Twitter BPBD DKI Sudah Kembali Normal)
Soni bisa melihat bagaimana informasi banjir dari warga lewat media sosial diterima oleh petugas. Kemudian petugas akan melakukan kroscek ke kelurahan setempat. Jika laporan itu benar, maka peta di wilayah yang dilaporkan akan berubah warna.
Adapun layanan darurat 112 berisi berbagai pelayanan yang sangat mungkin dibutuhkan masyarakat dalam keadaan darurat, seperti mobil pemadam kebakaran, ambulans, dan Kepolisian.
"Sistem kita juga dilengkapi dengan panduan kesehatan, jika penelpon 112 mengalami kebakaran dan sesak nafas. Misalnya ada pasien yang anaknya tersedak. Agen 112 akan bantu prosedur penanganan darurat," ujar salah seorang petugas.