JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memperlihatkan kegembiraannya saat kampanye ke tiga tempat pada Jumat (18/11/2016). Kegembiraan Anies didapat saat dia menari bersama setiap tiba di lokasi kampanye yang berada di wilayah Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Seperti saat Anies memulai kampanye di RW 10 Kelurahan Pademangan Timur, Jumat siang. Sesaat setelah menapakkan kaki di sebuah lapangan yang disulap menjadi tempat kampanye, warga dan tim suksesnya sudah mengajak joget dengan lagu berjudul "Kobarkan Semangat".
Tidak hanya di sana, Anies juga joget ketika berpindah ke tempat kampanye yang kedua di Kelurahan Pademangan Barat dan tempat ketiga di Kelurahan Ancol. Lagu pengiring joget di tiap tempat berbeda-beda, salah satunya menggunakan musik PPAP (Pen Pineaple Apple Pen) yang dimodifikasi dengan lirik untuk kampanye Anies-Sandi.
"Alhamdulillah bakat terpendam ada salurannya sekarang. Sebenarnya teman-teman tim punya variasi (tarian) macam-macam, cuma saya sudah lama sekali enggak nari. Dulu saya SMA itu nari tradisional. Bahkan saya dulu ikut banyak kegiatan-kegiatan operet yang harus nari juga. Enggak membayangkan sudah sekian belas tahun nari lagi," kata Anies.
(Baca: Anies Janji Tingkatkan Keamanan Permukiman di Pinggir Rel)
Menari ini juga disebut Anies sebagai salah satu bentuk variasi kampanyenya. Ke depan, variasi kampanye tidak hanya dengan menari, tetapi juga dengan mengadakan olahraga bersama warga, seperti sepak bola, futsal, voli, dan badminton.
"Saya dulu juga sering olahraga. Jadi, kampanye ini seperti mengembalikan kegiatan rutin yang sudah bertahun-tahun tidak dilaksanakan," tutur Anies.
Menurut dia, variasi kampanye seperti ini memiliki dampak positif bagi dirinya dan warga sekitar. Dampak positif yang dimaksud adalah membuka peluang interaksi dengan warga lebih luas lagi, sehingga masyarakat dapat mengenal lebih jauh seperti apa sosok seorang Anies.
Kegiatan serupa juga bisa jadi contoh cara warga setempat bersosialisasi di sebuah ruang terbuka publik.
"Interaksi itu bahasa, badan, dan jiwa muncul dengan kegiatan bersama. Itu yang kami ingin dorong ke depan. Membuat ruang terbuka lebih banyak karena dengan interaksi muncul keakraban, kedekatan, dan saling percaya. Kalau ruang interaksi bertambah, maka secara umum tingkat kepercayaan meningkat, kualitas masyarakat pun akan meningkat," ujar Anies.