JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI melalui Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta berencana membangun restoran apung di Muara Angke, Jakarta Utara.
Pembangunan dilakukan karena melihat kondisi lokasi pedagang di Muara Angke yang tak lagi untuk dijadikan tempat berdagang. Restoran apung di Muara Angke direncanakan memiliki bentuk seperti ikan pari dengan luas 6.000 meter persegi.
Dengan konstruksi bangunan tingkat dua yang mampu menampung sebanyak 30 pedagang hasil olahan laut. Kapasitas pengunjung sebanyak 300 orang di lantai dasar dan 80 orang di lantai dua.
Di restoran apung itu juga dibangun sembilan gazebo yang letaknya mengapung di atas laut. Gazebo utama memiliki luas 6x6 meter yang bisa menampung sebanyak 15-20 pengunjung.
Fasilitas yang disediakan juga terbilang lengkap seperti wifi, live music, dan akan dibuka selama 24 jam. Anggaran untuk pembangunan restoran apung Muara Angke sebesar Rp 38 miliar yang disediakan melalui CSR dari PT Kepland Investama.
Namun, informasi kelanjutan proyek pembangunan itu tampaknya belum banyak diketahui warga khususnya pedagang sekitar.
Wakil ketua komunitas ikan bakar Muara Angke, Muji menjelaskan, pihak pengelola pelabuhan Muara Angke memang telah memberitahukan rencana tersebut sejak April 2016. Namun, sampai saat ini, rencana pembangunan restoran apung itu tak kunjung terealisasi.
Dari sejumlah informasi yang beredar di kalangan pedagang, pembangunan restoran apung akan dimulai pada awal 2017. Selama masa pembangunan, seluruh pedagang akan dipindahkan ke tempat berjualan sementara di lahan parkir yang berjarak 200-300 meter dari lokasi restoran saat ini.
Akan tetapi, hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana pembangunan itu. Para pedagang juga belum mengetahui konsep ataupun jumlah pedagang yang bisa ditampung di restoran apung itu.
Padahal, para pedagang berharap agar pembangunan restoran apun cepat diselesaikan karena kondisi lokasi pedagang saat ini tidak lagi layak. Jika hujan turun, kawasan tersebut tergenang banjir setinggi 50 sentimeter.
"Kami diminta jangan dulu merenovasi bangunan, katanya sayang nanti kan, bakal dibongkar. Saya belum bisa banyak kasih informasi karena bagaimananya kami juga belum tahu," ujar Muji kepada Kompas.com di Muara Angke, Senin (21/11/2016).
Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke, Abdul Cholik, menyampaikan, pembangunan restoran apung Muara Angke di Jakarta Utara akan dimulai antara Januari 2017-Februari 2017.
Cholik mengatakan, saat ini perencanaan pembangunan telah memasuki tahap persiapan perjanjian kerja sama antara pihak pengembang PT Kepland Investama dan Pemprov DKI. Cholik mengakui, terjadi keterlambatan waktu pembangunan yang sebelumnya direncanakan pada April 2016 itu.
Rencananya, lokasi restoran yang saat ini ditempati para pedagang akan dibongkar dan dijadikan tempat parkir. Untuk sementara, semua pedagang akan berjualan di lokasi parkir yang tak jauh dari lokasi restoran saat ini.
"Untuk data-data yang diperlukan ke pihak pengembang sudah kami serahkan. Tinggal menunggu administrasi selesai langsung goal (dikerjakan)," ujar Cholik.