JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 25 November besok disebut-sebut bakal digelar unjuk rasa terkait kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama. Pihak kepolisian sebelumnya menyebut ada informasi makar pada unjuk rasa yang jatuh pada hari Jumat tersebut.
Menanggapi hal tersebut, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai suasana di Ibu Kota, merujuk dari kunjungannya ke 38 titik sejak awal pekan ini dalam kondisi kondusif.
"Kalau dilihat di sini sih tetap kondusif, rukun, sejuk. Kita minggu ini hampir 38 titik yang kita kunjungi, semuanya kondusif. Insya Allah tetap kondusif," kata Sandiaga, kepada awak media, di sela kampanyenya di Kampung Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016).
Sandiaga berharap, tidak ada aksi-aksi provokasi bila ada unjuk rasa besok. Sementara ia sendiri lebih akan fokus untuk mengunjungi masyarakat.
"Saya akan fokus menangkap aspirasi masyarakat, menghadirkan solusi atas keinginan masyarakat, untuk memperbaiki masa depan mereka," ujar Sandiaga.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan menjaga ketat aksi pada 25 November 2016. Pasalnya, aksi tersebut berpotensi berujung pada upaya penggulingan pemerintahan.
Tito mengaku mendapat informasi bahwa ada "penyusup" di balik aksi demo tersebut dan akan menduduki gedung parlemen Senayan, Jakarta. (Baca: Polri Belum Terima Pemberitahuan Aksi 25 November)
"Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah, termasuk pasal makar," ujar Tito dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/11/2016).