JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok anak SD diminta untuk meninggalkan lokasi kampanye oleh tim relawan pendukung calon wakil gubernur DKI nomor pilih satu, Sylviana Murni, saat Sylviana sedang melakukan tanya jawab dengan warga di Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat, Kamis (24/11/2016).
Kedatangan Sylviana ke Rawa Buaya merupakan bagian dari kampanye untuk mengumpulkan dukungan jelang Pilkada DKI 2017. Ada sekitar 10 sampai 12 orang anak SD mengenakan seragam berwarna hijau bermotif batik tiba-tiba masuk ke dalam pekarangan rumah yang menjadi lokasi kampanye.
Awalnya, tak ada yang sadar akan kehadiran anak-anak tersebut karena warga yang hadir fokus terhadap tanya jawab tersebut. Setelah 5 menit, tiba-tiba, seorang warga mengenakan peci putih serta baju "koko" meminta anak-anak tersebut untuk meninggalkan lokasi.
"Eh, ayo pergi, pergi, anak-anak jangan di sini. Ada Panswaslu, ada Panwaslu," ujar laki-laki itu.
Perhatian sempat teralihkan sesaat ketika anak-anak tersebut secara rebutan keluar dari lokasi kampanye. Dari pantauan, ada sebanyak tiga petugas Panswaslu tingkat kelurahan yang hadir untuk mengawasi kegiatan kampanye Sylviana.
Dalam Undang-Undang Pilkada, mengikutsertakan anak-anak dalam kampanye merupakan sebuah pelanggaran. Jika terbukti dengan sengaja melibatkan anak-anak saat kampanye, pasangan calon akan dikenakan aturan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.