JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menyebutkan, orang yang diduga tim sukses Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni merupakan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan yang dipecat karena bermasalah.
Mantan PHL ini mengajak puluhan pasukan oranye berfoto dengan spanduk Agus-Sylvi. Akibarnya, mereka diskors karena dianggap tidak netral dalam Pilkada DKI Jakarta.
Sebagai konsekuesi dari sanksi skors itu, para PHL tidak diizinkan bekerja dan tidak menerima gaji hingga masa skors selesai.
"Iya, mantan PHL (Dinas Kebersihan). Sudah kami copot karena masalah pungli dan lainnya. Terus jadi timses pasangan calon, yang ajak foto bersama PHL Badan Air di Dinas Kebersihan kami," kata Adji melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (24/11/2016).
Adji menduga mantan PHL itu sebagai tim sukses Agus dan Sylvi. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, Adji tidak tahu persis apakah mantan PHL bermasalah itu benar masuk sebagai tim sukses, relawan, atau sekadar orang yang mendukung pasangan Agus-Sylvi saja.
"Pengertian timses seperti apa, saya kurang paham. Tapi, orang ini muter-muter di dua kecamatan. Karena pernah di PHL (Dinas) Kebersihan, ya teman-temannya orang Kebersihan juga," ucap Adji.
Meski telah mengungkapkan ciri-cirinya, Adji enggan memberi tahu siapa mantan PHL yang dimaksud. Total pasukan oranye yang diskors ada 63 orang. Mereka terdiri dari 38 pasukan oranye di Kecamatan Kemayoran dan 25 pasukan oranye di Kecamatan Johar Baru.
Skors berlaku hingga masa kontrak para PHL habis, yakni Desember 2016. Mereka akan kembali kerja pada Januari 2017, serta ikut dinilai oleh atasannya apakah kontraknya akan dilanjutkan atau tidak.
Adapun saat berfoto, pasukan oranye berseragam lengkap berikut dengan atribut kerja mereka. Hal ini dianggap melanggar instruksi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar semua jajarannya berlaku netral dalam Pilkada DKI Jakarta.