JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyebut PD Dharma Jaya mengalami kerugian sebesar Rp 6 miliar. PD Dharma Jaya merupakan BUMD yang bergerak dalam bidang pangan, khususnya penyediaan daging sapi.
"Dari segi neraca, kelihatan minus Rp 6 miliar, sebelumnya ada Rp 16 miliar. Kenapa tren turun? Karena ada proses restrukturisasi neraca," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Dia mengatakan, di dalam neraca tersebut tertulis piutang. Namun setelah dicek, tidak ada nilai dalam piutang tersebut. Sehingga ditemukan kerugian PD Dharma Jaya pada tahun 2016 sebesar Rp 6 miliar.
Dirinya perlu untuk terus bertemu dengan Direksi PD Dharma Jaya dan mencari terobosan agar tidak kembali defisit.
"Ini memang posisinya pembenahan ke dalam, terutama hal-hal pengeluaran pengeluaran yang tidak perlu, (untuk) dipangkas," kata Sumarsono.
Kemudian memperkuat pangsa pasar atau market share untuk mendapatkan daging sapi yang lebih murah dengan biaya yang lebih murah. Hingga saat ini, PD Dharma Jaya baru bekerjasama dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk produksi daging sapi.
"Saya mendorong, kalau bisa (kerja sama) jangan cuma bersama NTT untuk produksi, tapi NTT lebih baik. Dulu pernah dicoba (kerjasama) di Jawa Tengah, di Wonogiri, tapi baru sebulan bukan sapinya beranak, malah mati semua ha-ha-ha," kata Sumarsono tertawa.