JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memaparkan programnya mengenai perbaikan lingkungan hidup kepada pendukungnya di Rumah Lembang.
Salah satu program yang dipaparkan Ahok tersebut adalah pengolahan sampah. Ahok ingin masalah sampah ini diurus langsung Pemprov DKI sejak dari rumah warga.
"Dalam konsep kami, sampah kami urus dari rumah. Bapak Ibu bayar iurannya langsung ke Pemprov," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Rabu (30/11/2016).
(Baca juga: Ahok: Bagi Saya, Disuruh Cuti Saat Susun Anggaran Saja Sudah Terganggu)
Ahok mengatakan, Pemprov DKI sedang membangun insinerator di tiga titik. Dengan adanya insinerator, sampah bisa diolah langsung di dalam kota dan diubah menjadi energi.
Menurut Ahok, perbaikan lingkungan juga bisa dilakukan dari model pembangunannya.
Ia lantas mencontohkan Rusun Daan Mogot yang dibangun dengan konsep green building.
Terkait bidang transportasi, Ahok mengatakan bahwa dia sudah mengganti bahan bakar bus transjakarta dengan gas.
"Bus transjakarta semuanya gas, kenapa? Karena kita mau baik. DKI Jakarta itu harusnya enggak usah jual premium, bisa dibapus bertahap," ujar Ahok.
Ia juga ingin memperketat uji kir mobil. Menurut dia, dulu proses uji kir begitu cepat karena banyak yang menyogok petugas pengujian.
(Baca juga: Ahok Yakin Harta Kekayaannya yang Dirilis KPU Sesuai Laporan ke KPK)
Setelah dia perketat, antrean mobil yang akan melakukan uji kir menjadi panjang.
Rencananya, dia ingin memberikan izin kepada perusahaan taksi untuk melakukan uji kir sendiri demi mengurangi antrean.
Ahok mengatakan, dia memanfaatkan semua wewenangnya sebagai gubernur untuk memperbaiki lingkungan Jakarta.
"Saya gunakan otoritas saya sebagai gubernur bukan untuk menjatuhkan Bapak Ibu, tetapi membangun Bapak Ibu," ujar Ahok.
"Supaya lingkungan makin baik. Kita enggak mau generasi penerus kira menikmati lingkungan yang kotor. Saya bukan mau menghukum, bukan. Kita mau membangun, mengedukasi supaya kehidupan kita lebih baik," tambah Ahok.