JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menceritakan asal-usul peci yang sering dia kenakan di setiap kesempatan selama masa kampanye Pilkada 2017.
Peci yang dimaksud adalah sebuah peci berwarna coklat terang yang merupakan hasil rajutan khas asal Gorontalo.
"Namanya kopiah karanji. Kopiah karanji ini seperti terbuat dari keranjang dan merupakan ciri-ciri khas dari Provinsi Gorontalo, di mana ayah saya lahir. (Kopiah) ini dipopulerkan oleh almarhum Gus Dur dan diperkenalkan sebagai peci nusantara," kata Sandi saat ditemui Kompas.com di sela-sela kegiatannya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (1/12/2016).
Kegemaran Sandi mengenakan peci tersebut sudah sejak awal tahun 2000 silam, yaitu ketika dia baru saja kembali dari luar negeri.
Bagi Sandi, asal mula peci yang erat dengan masa kecilnya dulu itu memiliki pesan persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan kelompok-kelompok yang ada di Indonesia.
"Sebelum saya dapat peci ini, saya sudah belajar tentang Bhinneka Tunggal Ika. Ayah saya dari Sulawesi, ibu saya campuran Jawa dan Sunda, dan saya besar di Jakarta. Saya sendiri bersekolah di sekolah Kristen Protestan pas SD, SMP Negeri, SMA di (sekolah) Katolik. Makanya ke depan, saya ingin keberagaman kita disimbolkan seperti peci nusantara ini," tutur Sandi.
Dia turut menyinggung desain peci tersebut yang memiliki banyak rongga karena dibuat dengan cara dirajut. (Baca: Sandiaga: Saya Kasihan sama Pak Ahok, kayaknya Dia Tersiksa seperti Itu)
Menurut Sandi, seorang pemimpin harus bisa membawa kesejukan, seperti peci yang dia pakai itu, sejuk saat dikenakan.
"Ini sejuk, kenapa? Karena tembus, enggak panas, akhirnya enggak terlalu keringatan juga pakainya. Sama dengan saya dan Mas Anies, sudah berkomitmen untuk membawa kesejukan. Kami tidak mau dianggap mewakili golongan tertentu, karena kami ingin berada di tengah-tengah, dan untuk semua golongan masyarakat Jakarta," ujar Sandi.