JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menerima sumbangan Rp 45 juta saat menghadiri acara halalbihalal keluarga besar Djojodigdo di Balai Sarwono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2016).
Chiko, salah satu anggota keluarga, mengungkapkan bahwa selama dua hari, sebagian besar keturunan Djojodigdo bersatu untuk mendukung Ahok-Djarot.
Mereka pun sudah mengumpulkan uang untuk kampanye dan rencananya akan mengumpulkan hingga acara selesai.
"Targetnya sebelum pulang jangan bikin malu, harus sampailah Rp 100 juta. Tenang saja, seorang maksimal boleh Rp 75 juta kok," kata Chiko berkelakar.
Chiko mengatakan, ia dan semua yang mengumpulkan sumbangan meyakini Ahok dan Djarot bukanlah koruptor.
Djarot berterima kasih atas sumbangan itu. Ia menyebut dirinya dan Ahok adalah pelayan bagi warga Jakarta.
Sumbangan itu untuk membiayai kampanye yang tak membebani pasangan calon dengan biaya miliaran hingga triliunan rupiah.
"Terima kasih, alhamdulillah, ini baru sekarang terjadi kampanye, rakyat gotong royong. Luar biasa ya, ini yang perlu kita wujudkan di Jakarta, pelayan atau jongos yang jujur kita dukung dan pilih. Supaya dia tidak korupsi, yang bayari juragannya yaitu rakyatnya yang milih jongos-jongos," kata Djarot.
Membuka sumbangan bagi warga menjadi salah satu cara pasangan Ahok-Djarot mengumpulkan dana kampanye.
Sekretaris tim pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan Syadzily, mengatakan, sumbangan dana yang sudah terkumpul mencapai Rp 659 juta.
(Baca: Ahok-Djarot Sudah Dapat Sumbangan Rp 659 Juta dari Rumah Lembang)
"Hingga hari ke-15 sejak Rumah Lembang dibuka untuk warga, donasi yang terkumpul untuk patungan kampanye Basuki-Djarot mencapai Rp 659.625.888," ujar Ace.