Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Berterimakasih Doa Bersama 2 Desember Berlangsung Damai

Kompas.com - 03/12/2016, 18:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berterimakasih atas berlangsungnya doa bersama 2 Desember yang berjalan damai. Ia mengatakan itu merupakan bukti kebhinekaan Indonesia.

"Kami kasih apresiasi, bagaimana itu sangat damai, sejuk, bagus, dan kami juga berterimakasih tentunya, itulah menunjukkan bahwa Indonesia itu ber-Bhinneka Tunggal Ika," kata Djarot di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2016).

Toleransi kebhinekaan di Jakarta sendiri, kata Djarot, bisa dikuatkan dengan banyak membangun ruang publik yang mampu menampung orang banyak agar bisa diselenggarakan berbagai acara kebudayaan.

Melalui acara kebudayaan, interaksi akan semakin sering, dan secara langsung memupuk toleransi di masing-masing individu.

"Kalau dari hasil sensus yang kami dapatkan, indeks demokrasi di Jakarta itu paling tinggi di Indonesia, yaitu sebanyak 85 persen lebih. Artinya warga Jakarta itu sebetulnya sangat demokratis, sangat dewasa, maka itu berarti masyarakat sangat memahami keberagaman, sangat paham tentang Bhinneka Tunggal Ika, jadi kami tidak khawatir dengan permasalahan itu," kata Djarot.

Djarot enggan mengomentari dugaan upaya makar oleh sejumlah tokoh yang sempat diperiksa oleh kepolisian. Ia mengatakan itu merupakan tanggung jawab dari pihak berwajib.

Doa bersama 2 Desember telah berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016) kemarin. Kegiatan itu diikuti massa dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka datang bersama rombongan masing-masing menggunakan bus, mobil kecil, hingga transportasi umum seperti kereta. (Baca: Doa Bersama 2 Desember yang "Banjir" Pujian)

Kegiatan itu diisi dengan zikir, tausiah, shalat Jumat bersama, hingga menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Gerimis hingga hujan deras yang mengguyur Jakarta tak menyurutkan niat mereka. Para peserta doa bersama itu tetap khusyuk mengikuti rangkaian kegiatan.

Doa bersama itu berlangsung sejak pagi hingga usai shalat Jumat. Hingga kegiatan berakhir, doa bersama itu berjalan dengan tertib.

Kompas TV Peserta Doa Bersama & Aparat Jumatan di Tengah Hujan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com