JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa membantah pihaknya menyewakan bus Transjakarta ke partai politik dalam rangka aksi "Kita Indonesia" pada Minggu (4/12/2016).
Menurut Pande, penyewa bus tersebut adalah masyarakat sipil bernama Dwi Widianto.
"PPD tidak menyewakan bus ke partai politik. Masyarakat yang menyewa dengan tujuan untuk kebhinnekaan nusantara. Di luar ada tempelan parpol itu bukan dari PPD," kata Pande kepada Kompas.com, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/12/2016).
(Baca: Beredar Foto Bus Transjakarta dengan Stiker Nama Partai, Ini Kata Dirut Transjakarta)
Pande menjelaskan, Dwi menyewa total 60 bus langsung kepada pengurus pul di Ciputat, Tangerang Selatan.
Adapun pengajuan sewa itu baru diajukan pada Sabtu (3/12/2016), sehari sebelum aksi "Kita Nusantara" berlangsung.
"Dia langsung berhubungan dengan anak buah saya di Ciputat. Busnya itupun bukan bus transjakarta, tetapi bus Transjabodetabek yang kebetulan dalam pengoperasiannya sempat ada salah prosedur," tutur Pande.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai identitas Dwi, Pande mengaku tidak dapat menjelaskan secara rinci. Adapun waktu penyewaan 60 bus itu adalah selama sehari penuh, sehingga pada Minggu sore bus tersebut sudah kembali ke pul Ciputat.
Beredar di media sosial foto-foto bus Transjakarta yang ditempeli stiker bertuliskan "DPD Partai Nasdem".
Bus dalam foto-foto itu disebut digunakan untuk mengangkut warga menuju aksi "Kita Indonesia" di kawasan Jalan Sudirman dan MH Thamrin, Minggu (4/12/2016).
Menurut gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bus Transjakarta tidak boleh disewakan untuk kegiatan politik.
"Harusnya Dirut (PT Transjakarta) secara profesional kasih sanksi (ke PPD)," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).
(Baca: Ahok Sebut Harus Ada Sanksi untuk Operator yang Sewakan Bus Transjakarta ke Parpol)
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono sebelumnya menyebutkan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan informasi dari PT Transjakarta terkait penyewaan bus tersebut.
Informasi yang dikumpulkan akan dijadikan pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.