JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi tentang penyakit tuberkulosis akan dipasang di bus-bus transjakarta. Hal itu untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih memahami langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit tuberkulosis.
"Kami menggunakan media transportasi Jakarta yang dulu enggak ada iklan-iklan berbau kesehatan, sekarang saya bolehkan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (7/12/2016).
Nanti informasi tersebut akan dipasang berupa tayangan video dan stiker-stiker. Sumarsono mengatakan, cara itu dinilai efektif karena banyak orang yang berdesakan di dalam bus. Menurut dia, hal ini akan mempermudah penyebaran penyakit tuberkulosis. Apalagi jika ada penderita tuberkulosis yang batuk tanpa menggunakan masker dalam bus.
"Masyarakat harus diedukasi, kalau kamu kena TB (tuberkulosis) ya sadar di tempat publik pakai masker, misalkan begitu," kata Sumarsono.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono mengatakan ada 1.300 bus transjakarta yang siap mengangkut warga jakarta setiap harinya. Dia siap membantu Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menyebarkan informasi tentang pencegahan penyakit tuberkulosis di bus transjakarta tanpa dikenai biaya.
"Biasanya kami selalu kenakan ini 1 bulan Rp 100 juta tapi khusus Dinkes tidak karena saya yakin program ini baik untuk pelanggan kami," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.