JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku merasa lebih bebas untuk blusukan ke wilayah-wilayah setelah cuti dari kedinasannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Djarot menggunakan kesempatannya saat cuti ini untuk mengevaluasi kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta.
"Kalau blusukan seperti ini kan bebas, tidak ada (pejabat) yang mengikuti kami, kami bisa bebas. Kalau dulu kan tidak bisa, dulu sebelum kami cuti, kemana pun itu sudah dikondisikan. Sekarang sudah tidak bisa," kata Djarot, di sela-sela kampanyenya di Kamal, Jakarta Barat, Rabu (7/12/2016).
Menurut Djarot, hal ini merupakan salah satu keuntungan cuti kampanye. Sehingga dirinya bersama gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama dapat mengevaluasi kinerja SKPD DKI.
Ketika blusukan, Djarot mengatakan dirinya bersama Basuki atau Ahok selalu bertanya kepada warga mengenai kinerja Pemprov DKI Jakarta. Apa saja fasilitas Pemprov DKI Jakarta yang belum didapatkan warga.
"Kami selalu tanyakan juga pada saat kami ketemu warga, apakah masih ada pungli dan sebagainya ya. Respon dari aparat pemerintah itu juga kami lihat responsif atau enggak, ini yang menjadi evaluasi bagi kami," kata Djarot. (Baca: Cuti Kampanye Selesai, Djarot Janji Langsung Normalisasi Kali Semongol)
Djarot pun meminta tim suksesnya untuk memilih lokasi kampanye yang masih banyak permasalahannya. Sama seperti saat ia berkampanye di Tegal Alur dan Kamal, siang ini. Warga mengeluhkan belum teralirkan air PAM.
Kemudian jalanan di sana juga belum diaspal, Kali Semongol yang dangkal dan penuh sampah, dan lain-lain. Kepada Djarot, warga menyebut lebih menyenangi kinerja Lurah terdahulu. Hanya saja, Lurah nya kini telah dipromosikan menjadi Sekretaris Camat.
"Diganti lurah baru. Nah lurah yang baru ini harusnya bisa mengerahkan PPSU (petugas penanganan prasarana dan sarana umum) kalau lihat banyak sampah begini. Ini evaluasi juga," kata Djarot.