JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua tim pemenangan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarif untuk Pilgub Banten 2017, Tubagus Hasanuddin, meminta masyarakat hati-hati terhadap kandidat yang memiliki kaitan erat dengan politik dinasti.
Menurut dia, pesan serupa juga sebelumnya sudah disampaikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo.
Kasus Wali Kota Cimahi Atty Suharti baru-baru ini dan sebelumnya di Banten yang melibatkan Ratu Atut Chosiyah, kata dia, menunjukkan hubungan yang amat kuat antara dinasti politik dan perilaku koruptif.
"Pernyataan Ketua KPK harus betul-betul menjadi fokus perhatian masyarakat Banten sebelum menjatuhkan pilihan," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Hasanuddin pun menyinggung mengenai kandidat pesaing, Andika Hazrumy, yang saat ini menjadi calon wakil gubernur Banten mendampingi Wahidin Halim.
Dia mengingatkan bahwa Andika sudah pernah diperiksa oleh KPK atas kasus korupsi dugaan pengadaan alat kesehatan di Pemerintah Provinsi Banten.
Andika diperiksa untuk tersangka ibunya sendiri, yakni bekas Gubernur Banten Ratut Atut Chosiyah, dan pamannya, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan).
"Yang namanya uang hasil korupsi itu patut diduga pertama-tama itu mengalir ke istri, keluarga, dan kerabat terdekat," kata Wakil Ketua Komisi I DPR itu. "Tinggal konfirmasi saja ke KPK, sudah sejauh mana hasil pemeriksaannya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.