Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Puslafbor Bawa Koper dan Tas dari Kosan Tempat Bom "Rice Cooker"

Kompas.com - 10/12/2016, 22:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah petugas dari Pusat Laboratoruim Forensik (Puslabfor) Polri membawa sebuah koper berwarna gelap, sebuah tas sandang, serta sebuah paper bag berwarna coklat saat  keluar dari kos-kosan tempat ditemukannya bom "rice cooker" di Jalan Bintara Jaya, Bekasi, Jawa  Barat, Sabtu (10/12/2016).

Petugas keluar sekitar pukul 21.50 WIB. Namun, tidak ada petugas yang mau memberikan pernyataan.

"Sudah-sudah, besok jam 09.00 datang lagi," ujar petugas tersebut.

Sekitar pukul 22.00 WIB, sebagian petugas kepolisian telah meninggalkan lokasi. Sejumlah polisi lainnya tampak masih berjaga di dalam lingkungan kos-kosan. Sedangkan pintu masuk kos-kosan ditutup dengan sebuah mobil patroli polisi. Sementara pintu pagar kos-kosan dipasang police line.

Adapun mobil pemadam kebakaran dan mobil tim Gegana juga telah meninggalkan lokasi.

Pukul 22.33 WIB, tampak warga masih memenuhi lokasi ditemukannya bom. Petugas kepolisian hanya mengatur kendaraan warga yang berlalu lalang di depan gedung tersebut.

Polisi mengamankan tiga terduga teroris dari jaringan Bahrun Naim. Sekitar pukul 15.40 WIB tim Densus melakukan penangkapan terhadap NS dan AS di bawah flyover Kalimalang.

Kemudian, tim Densus pun menangkap DYN di kosannya dan ditemukan bom yang tersimpan di dalam tas ransel warna hitam. Polisi menemukan bom jenis TATP berbentuk rice cooker memiliki berat 3 kilogram. Bom ini memiliki daya ledak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com