JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyempatkan singgah di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016) siang.
Ia datang ke pasar tersebut dalam perjalanan pulang setelah menghadiri persidangan kasus penghadangan kampanye di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Begitu tiba di lokasi, Djarot terlihat langsung menyambangi lapak pedagang buah yang ada di luar pasar.
Ternyata, Djarot memang sengaja datang untuk membeli buah yang dipesan istrinya, Happy Farida.
"Aku mau beli buah buat keluarga. Ini ada nanas, jeruk. Di pasar buahnya kelihatan lebih segar ketimbang di swalayan. Makanya saya belinya di sini aja," ujar Djarot.
Pedagang buah yang didatangi Djarot adalah Yanti (47). Ia terlihat kaget saat mengetahui kedatangan pembeli yang ternyata adalah Djarot.
Dengan antusias, ia menanyakan jenis buah yang ingin dibeli Djarot. Djarot pun menjawab bahwa ia ingin membeli nanas dan jeruk.
"Nanasnya sekilo Rp 25.000, jeruk Rp 35.000," ucap Yanti.
Kepada Yanti, Djarot mengatakan ingin membeli sebuah nanas dan 4 kilogram jeruk. Yanti kemudian memilihkan nanas dan buah sesuai yang diminta Djarot.
Setelah ditimbang, bobot buah nanas yang dipilih ternyata mencapai 3 kilogram. Djarot langsung menawar agar harga buah yang akan dibelinya itu diturunkan menjadi Rp 15.000.
Setelah mempertimbangkan selama beberapa detik, Yanti akhirnya setuju.
"Enggak apa-apa buat bapak," kata Yanti.
Djarot hanya sebentar berada di Pasar Palmerah. Setelah selesai berbelanja, dia langsung pergi melanjutkan perjalanan pulang.
Sebelum meninggalkan lokasi, Djarot sempat melontarkan candaan terkait penawaran yang dilakukannya saat akan membeli buah.
"He-he-he, iya aku biasa kalau belanja sama bojoku nawar. Enggak papa toh? Inilah seninya belanja di pasar tradisioanl. Beda di supermarket. Mana bisa nawar," ujar dia.