Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Arief Dilaporkan ke Polisi karena Kicauan Provokatif

Kompas.com - 13/12/2016, 20:04 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok relawan Kotak Adja (Komunitas Muda Ahok Djarot) melaporkan Andi Arief ke Polda Metro Jaya, Selasa (13/12/2016). Ketua Kotak Adja, Muannas Alaidid mengatakan, laporan itu terkait cuitan yang diduga milik Andi Arief lewat akun Twitter @AndiArief_AA pada 2 Desember 2016.

"Kami kembali melaporkan satu akun, diduga punya Andi Arief, kita tahu dia mantan jubir SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Dalam salah satu akun twitternya dia berkicau menyebut kata-kata antara lain adalah dia sampaikan Ahok jangan merusak persatuan, perdamaian yang sudah baik," kata Muannas di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/12/2016).

Muannas menyesalkan tindakan Andi Arief, yang merupakan mantan aktivis 98 dan mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang diduga telah menyebarkan kebencian dan permusuhan bernada suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Kotak Adja melaporkan Andi melanggar UU ITE. Dalam laporan itu, Kotak Adja menyebutkan bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pihak yang menjadi korban dari cuitan kontroversial tersebut. Muannas menilai Ahok berpotensi dikambinghitamkan akibat cuitan Andi.

"Ini kan luar biasa, seolah-olah menggiring opini publik, bahwa ketika nanti terjadi kekerasan, ketika nanti terjadi pembakaran-pembakaran Tionghoa, ketika terjadi pemerkosaan, sangat berpotensi Ahok akan menjadi orang yang dikambinghitamkan dan disalahkan gitu dalam persoalan ini. Nah ini kan yang kemudian sangat membahayakan kebinekaan dan keberagaman. Dan ini adalah bukan cara-cara yang bijak dalam gerakan sosial media," kata Muannas.

Muannas mengatakan, pihaknya menyertakan dua saksi yaitu Andi Windo sebagai netizen yang melihat cuitan itu, dan Gun Romli sebagai akun yang sering berinteraksi dengan Andi Arief.

Cuitan yang bernada profokatif itu diketahui telah dihapus dari akun @AndiArief_AA. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com