Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylviana Murni Serahkan LHKPN Terbarunya ke KPUD

Kompas.com - 16/12/2016, 18:45 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Soemarno mengatakan, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni berniat menyampaikan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) terbarunya.

Sebab, saat menyerahkan laporan harta ke KPUD sebagai persyaratan mengikuti pilkada, Sylviana hanya menyerahkan LHKPN sampai 2015.

"Jadi dari timnya Bu Sylvi sendiri memang ada inisiatif untuk memperbarui (LHKPN)," ujar Soemarno di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).

(Baca juga: Ditanya soal Sumber Dana Kampanye, Sylviana Serahkan kepada Timnya )

Soemarno menyampaikan, KPU DKI tidak pernah meminta Sylvi untuk memperbaharui laporannya tersebut.

Namun, tim pemenangan Sylvi yang berinisiatif untuk memperbarui LHKPN. Ia memastikan, tidak ada ketentuan yang mengatur bahwa Sylvi harus menyertakan LHKPN terbarunya kepada KPUD.

"Enggak ada ketentuannya (LHKPN) karena itu tahun 2015 laporan Bu Sylvi dan itu sudah memenuhi syarat, enggak masalah, tetapi kan kalau misal yang bersangkutan ingin memperbarui, itu juga iktikad baik dari dia," kata Soemarno.

Cawagub nomor pemilihan satu itu terakhir kali melaporkan hartanya pada 1 Maret 2015.

Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) miliknya, Sylvi memiliki harta Rp 8.369.075.364 (Rp 8,3 miliar). Harta yang dimiliki Sylvi itu terdiri dari beberapa aset.

Sylvi memiliki harta tidak bergerak berupa lahan dan bangunan di Kabupaten Bogor, lahan di Jakarta Timur, dua aset lahan dan bangunan di Jakarta Timur, lahan dan bangunan di Jakarta Pusat, serta lahan di Jakarta Timur.

Aset tersebut senilai Rp 6.612.333.000. Kemudian, Sylvi juga tercatat memiliki mobil Honda Odyssey seharga Rp 450 juta dan empat motor yang totalnya seharga Rp 13 juta.

Selain itu, dia mempunyai dua logam mulia yang nilainya masing-masing Rp 100 juta dan Rp 60 juta, batu mulia senilai Rp 25 juta, barang-barang seni dan antik seharga Rp 10 juta, serta barang bergerak lainnya senilai Rp 40 juta.

(Baca juga: Sylviana Pertanyakan soal Dugaan Pelanggaran yang Dilaporkan Bawaslu )

Sylvi juga berinvestasi sejak tahun 2008 sampai 2010 yang nilainya Rp 124.772.653. Dia pun memiliki dua aset giro dan setara kas lainnya senilai Rp 2.263.417.608 serta piutang Rp 72 juta.

Selain aset, Sylvi tercatat memiliki utang sebesar Rp 1.401.447.897 dalam bentuk pinjaman uang.

Adapun rincian harta kekayaan Sylvi dan cagub-cawagub lainnya dapat dilihat di laman KPU DKI Jakarta, www.kpujakarta.go.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com