JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah atlet DKI Jakarta yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat pada September lalu berunjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/12/2016) malam.
Mereka berunjuk rasa langsung di hadapan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono saat acara pemberian penghargaan kepada atlet yang berprestasi pada PON dan PEPARNAS 2016 di Jawa Barat.
Para atlet memprotes bonus yang hanya berjumlah Rp 200 Juta. Padahal, pada awalnya Pemerintah Provinsi DKI menjanjikan bonus bagi atlet peraih emas sebesar Rp 1 miliar.
Unjuk rasa para atlet terjadi tak lama setelah Sumarsono tiba di lokasi acara. Tak lama setelah ia duduk, tiba-tiba ada teriakan dari sejumlah atlet.
"Mana janjinya? Apa janji Pak Ahok kepada atlet saat menjabat? Sekarang saat Ahok tidak ada kalian menjadi pengecut!" teriak salah seorang atlet.
Dalam aksi itu, para atlet membawa sejumlah poster, diantarnya bertuliskan "Kami tidak pernah menuntut apa-apa. Tolong hargai pengorbanan kami yang sudah meninggalkan masa remaja kami dan keluarga kami untuk DKI Jakarta."
Ada pula spanduk yang bertuliskan "Sejarah sudah kami torehkan di pentas olahraga untuk Jakarta. Tapi yang kami dapat hanyalah janji-janji palsu. Janjimu palsu."
Sumarsono yang melihat kejadian itu tampak kebingungan. Setelah beberapa menit melihat situasi, ia memilih meninggalkan lokasi acara. Saat akan meninggalkan ruangan, ia tampak disoraki para atlet.
Ketika diminta tanggapannya, Sumarsono mengaku tidak tahu apa yang dijanjikan. Pasalnya, ia baru menjabat sebagai Plt pada akhir Oktober.
"Yang jelas ada aturan di Pusat bahwa Pemda tidak boleh memberikan penghargaan terhadap atlet lebih dari yang ditentukan pemerintah pusat," kata Sumarsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.